Baru-baru ini, penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa bioaktif jahe memiliki sifat anti-kanker yang potensial, menurut situs berita sains Science Direct .
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa jahe dan bahan aktifnya memiliki kemampuan untuk melawan sejumlah sel kanker, termasuk: kanker payudara, serviks, kolorektal, leukemia, hati, paru-paru, nasofaring, ovarium, prostat, dan mata.
Semakin banyak penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan mengenai efek antikanker jahe.
Senyawa utama dalam jahe adalah gingerol. Zat ini tidak stabil terhadap panas, sehingga ketika terpapar suhu tinggi, ia akan diubah menjadi shogaol. Baik gingerol maupun shogaol memiliki sifat antibakteri, antikanker, antioksidan, antiinflamasi, dan antialergi.
Cara minum jahe untuk mencegah kanker
Penggunaan jahe dalam pencegahan kanker telah terbukti efektif dalam banyak penelitian.
Di India dan Singapura, orang minum jus jahe dan rebusan jahe untuk mencegah kanker.
Orang Palestina minum rebusan jahe untuk melawan kanker payudara. Mereka juga menggunakan metode pengobatan kanker dengan mencampurkan rebusan jahe dengan kunyit dan madu, diminum dua kali sehari. Atau, gunakan teh jahe yang dicampur dengan biji adas dan susu unta, diminum 1 cangkir setiap hari sebelum sarapan.
Resep lain yang digunakan orang Palestina untuk mengendalikan kanker perut dan hati adalah dengan menggunakan 100 gram bubuk jahe kering yang direbus dengan air, diminum dua kali sehari setelah makan, menurut Science Direct .
Apa yang ditemukan studi baru ini?
Penggunaan jahe dalam pencegahan kanker telah terbukti efektif melalui banyak penelitian.
Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Heliyon menemukan bahwa jahe Asia Tenggara bisa menjadi "senjata" potensial dalam melawan kanker, menurut situs berita sains Science Daily.
Jahe Kencur (nama ilmiahnya Kaempferia galanga L.) atau dikenal juga dengan nama Kaempferia galanga, termasuk dalam keluarga jahe-jahean, tumbuh terutama di negara-negara Asia Tenggara.
Kini, penelitian yang dipimpin Profesor Akiko Kojima dari Osaka Metropolitan University (Jepang) telah membuktikan bahwa ekstrak jahe kencur dan bahan aktif utamanya, etil p-metoksi sinamat, memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan sel kanker pada tingkat sel dan pada hewan.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)