Militer Rusia merilis video Menteri Shoigu yang mengunjungi serangkaian pabrik industri pertahanan, termasuk jalur produksi UAV bunuh diri Geran dan Lancet.
Televisi militer Rusia melaporkan pada tanggal 10 Februari bahwa Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengunjungi unit-unit Distrik Militer Pusat, kemudian memeriksa kemajuan pelaksanaan perintah untuk kendaraan udara tak berawak (UAV) pengintaian dan bunuh diri di pabrik industri pertahanan di Udmurtia.
Video tersebut memperlihatkan Shoigu tengah memeriksa jalur produksi UAV bunuh diri Geran-2 dan Lancet milik Kalashnikov Concern, pabrik pesawat pengintai Supercam, fasilitas produksi rudal anti-tank Vikhr, dan rudal pertahanan udara jarak pendek untuk kompleks Strela-10.
Bapak Shoigu mengunjungi jalur produksi UAV dan rudal berpemandu dalam sebuah video yang dirilis pada 10 Februari. Video: Zvezda
"Menteri Pertahanan diperkenalkan dengan material komposit baru, yang secara signifikan meningkatkan kemampuan bertahan UAV. Zala Aero juga mempresentasikan pengembangan UAV generasi baru berdasarkan pengalaman operasi khusus, yang memungkinkan analisis dan pemrosesan data secara real-time, serta menghubungkan semua produk ke dalam jaringan terpadu yang mampu mengidentifikasi dan menyerang target secara otomatis," ungkap militer Rusia.
Dalam pertemuan dengan para pemimpin bisnis pertahanan kemudian, Shoigu menetapkan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan produksi UAV dengan mempercepat otomatisasi jalur produksi.
UAV bunuh diri dirancang untuk membawa bahan peledak dan menyerang target di belakang garis musuh. Tidak seperti UAV besar tradisional yang dapat meluncurkan rudal, menjatuhkan bom, dan kembali ke pangkalan setelah serangan, UAV bunuh diri hanya meluncurkan satu serangan.
Rusia mengerahkan banyak jenis UAV bunuh diri untuk kampanye di Ukraina, terutama Geran-2 dengan perkiraan jangkauan 2.500 km dan Lancet, yang berspesialisasi dalam menyerang target di daerah garis depan.
Ukurannya yang kecil, konstruksi komposit, dan tanda inframerah yang rendah membuat mereka sulit dideteksi. Biaya rendah dan jumlah mereka yang besar membuat tentara Ukraina enggan menembakkan rudal antipesawat yang mahal untuk mencegatnya.
Dalam sebuah artikel tentang tantangan teknologi di medan perang yang diterbitkan pada November 2023, Jenderal Valeri Zaluzhny, yang saat itu menjabat sebagai panglima tentara Ukraina, banyak menyebutkan rudal jelajah Rusia dan menekankan bahwa senjata ini "sangat sulit untuk ditangani".
Vu Anh (Menurut Zvezda, Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)