Prajurit pria dihidupkan kembali dari donor organ yang mati otak

Setelah 4 jam operasi, transplantasi selesai, pasien sepenuhnya sadar dan dipindahkan ke Departemen Resusitasi Bedah dan Transplantasi Organ untuk pemantauan dan perawatan lanjutan.

Pada tanggal 25 Juni, Rumah Sakit Militer Pusat 108 mengumumkan bahwa dokternya telah berhasil melakukan transplantasi hati pada seorang prajurit pria.

Sebelumnya, pada 23 Juni, Rumah Sakit menerima informasi dari Pusat Koordinasi Transplantasi Organ Nasional bahwa di Rumah Sakit E terdapat pasien mati otak akibat kecelakaan lalu lintas dan keluarga pasien setuju untuk mendonorkan organ demi menyelamatkan nyawa.

Segera setelah itu, tim dokter dari Rumah Sakit Pusat Militer 108 segera pergi ke Rumah Sakit E untuk mengambil organ hati untuk transplantasi tepat waktu kepada pasien yang menunggu transplantasi.

Pada malam tanggal 23 Juni, Direktur Rumah Sakit memutuskan untuk mengadakan pertemuan dengan subkomite transplantasi hati untuk berkonsultasi daring mengenai transplantasi tersebut. Para dokter pergi ke Rumah Sakit E untuk melakukan operasi pengangkatan hati dan membawanya kembali ke rumah sakit pada pukul 2 dini hari tanggal 24 Juni untuk transplantasi kepada pasien, di mana lobus kiri hati donor dikoordinasikan untuk pasien anak di Rumah Sakit Vinmec.

Setelah hati yang didonorkan dikoordinasikan ke Rumah Sakit Pusat Militer 108, karena persiapan sebelumnya untuk pasien dengan indikasi transplantasi, Departemen Bedah Hepatobilier dan Pankreas segera mengidentifikasi pasien untuk transplantasi. Pasien tersebut adalah seorang prajurit pria, yang bekerja di Korps Angkatan Darat ke-12. Pasien tersebut menderita karsinoma hepatoseluler multifokal dengan latar belakang sirosis akibat hepatitis B dan diindikasikan untuk transplantasi hati.

Tim transplantasi hati bekerja sepanjang malam untuk melakukan transplantasi. Setelah 4 jam operasi, transplantasi selesai, pasien sepenuhnya sadar, dan dipindahkan ke Departemen Resusitasi Bedah dan Transplantasi Organ untuk pemantauan dan perawatan lebih lanjut.

Mayor Jenderal Le Huu Song, Direktur Rumah Sakit Pusat Militer 108, mengatakan: “Transplantasi organ adalah urusan profesional, tetapi donasi organ adalah tindakan kemanusiaan, sebuah kisah tentang hati nurani yang berkontribusi dalam membangun masyarakat yang manusiawi dan penuh kasih. Bagi kami, para pendonor organ yang mati otak tidak hanya meninggalkan kehidupan ini, tetapi juga meninggalkan sebagian tubuhnya untuk terus hidup, untuk terus berkontribusi dalam tubuh orang lain. Kami ingin mengucapkan terima kasih atas tindakan mulia dari pendonor dan keluarganya ini.”

Setelah menerima informasi mengenai organ hati yang didonorkan dan cocok dengan tubuhnya, pasien transplantasi tidak dapat menyembunyikan harunya atas tindakan mulia dan manusiawi dari keluarga pendonor yang memberinya kesempatan untuk hidup./.

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/nam-quan-nhan-duoc-hoi-sinh-su-song-tu-nguoi-hien-tang-chet-nao-post1046400.vnp