Narkolepsi menyebabkan hilangnya kendali atas rasa kantuk dan kesulitan untuk tetap terjaga di siang hari, yang memengaruhi orang dewasa maupun anak-anak.
Narkolepsi adalah gangguan neurologis yang memengaruhi cara otak mengendalikan siklus tidur-bangun. Gejala umumnya meliputi rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, kelemahan otot mendadak, kelumpuhan tidur atau terbangun, dan koma. Berikut beberapa mitos seputar kondisi ini.
Anak-anak tidak sakit
Menurut National Sleep Foundation, gejala narkolepsi biasanya dimulai pada usia 5-6 tahun atau awal remaja. Kondisi ini sulit dideteksi pada anak-anak karena beberapa gejala narkolepsi pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Alih-alih tertidur seperti orang dewasa, anak-anak sering kali merasa kelelahan, gelisah, atau sangat aktif.
Jika anak Anda cukup tidur tetapi masih kelelahan dan mengantuk berlebihan di siang hari, orang tua sebaiknya membawa anak mereka ke dokter. Mengantuk berlebihan pada anak juga bisa disebabkan oleh penggunaan perangkat elektronik yang terlalu lama di malam hari, kecemasan, dan depresi.
Butuh lebih banyak tidur daripada orang lain
Narkolepsi tidak berkaitan dengan lamanya waktu tidur yang dibutuhkan seseorang. Narkolepsi memengaruhi cara otak mengontrol waktu tidur dan bangun, yang berarti sinyal untuk tidur atau bangun datang di waktu yang salah. Perubahan gaya hidup sehat, dikombinasikan dengan pengobatan, dapat mengendalikan gejala narkolepsi.
Narkolepsi menyebabkan rasa kantuk berlebihan di siang hari. Foto: Freepik
Gangguan pergerakan
Banyak orang mengira penderita narkolepsi bisa tiba-tiba kehilangan kesadaran. Namun, penderita narkolepsi seringkali tertidur saat melakukan aktivitas pasif, seperti duduk di meja kerja atau menonton film yang membosankan.
Distonia adalah jenis gangguan gerakan yang menyebabkan hilangnya koordinasi antara otak dan sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan gerakan tak terkendali. Distonia terkadang juga merupakan gejala narkolepsi, sehingga mudah tertukar dengan gangguan neurologis ini.
Tidak ada masalah tidur di malam hari
Narkolepsi tidak hanya menyebabkan kantuk di siang hari, tetapi juga mengganggu tidur malam yang nyenyak. Banyak orang dengan kondisi ini mengalami kesulitan tidur, kesulitan mempertahankan tidur, dan menderita sleep apnea.
Tidak ada efek kesehatan
Menurut sebuah studi tahun 2014 oleh University of Minnesota dan University of Arizona (AS), penderita narkolepsi kekurangan peptida yang mengatur pola makan dan rasa lapar, sehingga meningkatkan risiko obesitas. Kenaikan berat badan yang tiba-tiba dapat menjadi gejala narkolepsi pada anak-anak dan sering terlihat pada tahap awal penyakit. Peptida merupakan mediator homeostatis dalam metabolisme energi dan menjaga kondisi tidur-bangun.
Penyakit mental seperti depresi dan kecemasan umum terjadi pada penderita narkolepsi, sehingga mengurangi kualitas hidup mereka. Para peneliti juga menunjukkan bahwa pasien-pasien ini berisiko tinggi terkena tekanan darah tinggi, gagal jantung, dan stroke.
Narkolepsi adalah kondisi kronis yang dapat diobati dan dikendalikan. Menurut Pusat Narkolepsi Stanford (AS), sebagian besar pasien dapat kembali mencapai 80% fungsi kehidupan mereka dengan perawatan yang tepat.
Tidak bisa mengemudi
Banyak orang percaya bahwa penderita narkolepsi tidak boleh mengemudi. Namun, setelah gejalanya terkendali, penderita dapat mengemudi, tetapi harus menghindari perjalanan panjang dan monoton. Jika penderita merasa mengantuk di siang hari, sebaiknya hindari mengemudi.
Kucing Mai (Menurut Kesehatan Sehari-hari )
Pembaca mengajukan pertanyaan neurologis di sini agar dokter menjawabnya |
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)