Untungnya, ada beberapa perubahan yang bisa membantu kita tetap menghadiri pernikahan dan menikmati makanan lezat tanpa menambah berat badan. Salah satu cara pertama dan paling efektif adalah memprioritaskan kontrol porsi, menurut The Indian Express (India).
Pengendalian porsi merupakan cara penting untuk mencegah penambahan berat badan pada musim pernikahan.
Faktanya, kontrol porsi dapat membuat perbedaan besar, terutama di prasmanan. Orang-orang sebaiknya makan dalam porsi kecil, merencanakan porsi makan, dan memprioritaskan makanan rendah kalori seperti sayur, buah, dan protein rendah lemak. Di saat yang sama, makanan yang digoreng, makanan tinggi lemak, pati, dan gula harus dibatasi. Sebagai aturan umum, betapa pun menariknya makanan tersebut, Anda sebaiknya tidak makan sampai 100% kenyang; 80% sudah cukup.
Selain mengontrol porsi, olahraga teratur juga penting. Olahraga akan membantu membakar kalori berlebih dari pesta. Baik itu sesi olahraga rutin di pusat kebugaran atau jalan kaki singkat setelah pesta, olahraga akan membantu membakar kalori dan berkontribusi pada pengendalian berat badan.
Tak hanya makanan, minuman juga perlu diperhatikan di pesta pernikahan. Minuman beralkohol seperti anggur dan bir mengandung banyak kalori, sehingga mudah menyebabkan kelebihan kalori dan kenaikan berat badan. Jika Anda menyukai minuman beralkohol, para ahli menyarankan untuk memilih minuman yang lebih ringan seperti anggur atau koktail rendah gula.
Hal lain yang perlu diingat untuk menghindari kenaikan berat badan selama musim pernikahan adalah menjaga rutinitas perawatan diri yang baik. Stres dan kurang tidur merupakan faktor umum yang berkontribusi terhadap kenaikan berat badan. Soal tidur, setiap orang sebaiknya memprioritaskan 7-8 jam tidur per malam. Ruangan tidur sebaiknya agak gelap, bersuhu sejuk, dan waktu tidur harus konsisten sepanjang hari.
Untuk mengendalikan stres, selain berolahraga, aktivitas lain seperti mendengarkan musik, membaca, bermeditasi, dan bertemu teman merupakan cara efektif untuk mengurangi stres, menurut The Indian Express .
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)