AMBIL RISIKO UNTUK MENJADI PELOPOR
Vu Thanh An memiliki rekor internasional yang gemilang. Ia memenangkan medali emas di Kejuaraan Anggar Asia U-23; 8 medali emas di 5 SEA Games berturut-turut; 2 medali perunggu di Kejuaraan Asia; dan berada di 15 besar Olimpiade 2016. Kehidupan dan karier An yang gemilang akan segera memasuki babak baru. Setelah sekian lama memupuk ide tersebut, pemain anggar paling terkenal di Asia Tenggara ini telah mendirikan klub anggarnya sendiri (Vietnam Royal Fencing).
Vu Thanh An melatih seorang siswa muda di klub anggar yang didirikannya.
Vu Thanh An berbagi: "Anggar sangat bermanfaat bagi kesehatan, memberikan fleksibilitas, ketangkasan, kemampuan untuk tetap tenang, dan pengambilan keputusan bagi praktisinya... Saya harap ini akan menjadi arena bermain yang bermanfaat, sebuah forum kecil bagi mereka yang mencintai anggar tetapi belum berkesempatan untuk mengaksesnya. Semua orang dapat bertukar, belajar, meneliti, berlatih, dan meningkatkan keterampilan mereka. Dari sana, gerakan anggar di Vietnam akan semakin berkembang."
Vu Thanh An menghabiskan banyak tenaga dan uang, bahkan berani mengambil risiko untuk menjadi "pelopor", padahal belum ada klub anggar model baru di Vietnam yang didirikan dengan investasi sistematis dan profesional. Untuk melengkapi klubnya (alamat 22 Cau Dat, Distrik Hoan Kiem, Hanoi), ia harus bersusah payah mencari ruang standar (18 m untuk lantai pertarungan), memilih karpet, memesan baju zirah atau set lampu kompetisi dari luar negeri... Vu Thanh An mengungkapkan: "Ada banyak ruang, tetapi saya ingin menyewa tempat yang luas (180 m²), dengan pemandangan indah di teras, agar para peserta pelatihan merasa nyaman dan bersemangat saat memainkan olahraga mulia ini. Membeli peralatan sangat sulit, karena banyak barang harus diimpor dari luar negeri. Baju zirah atau peralatan harus dipesan dari Tiongkok, sementara set lampu kompetisi standar harus diimpor dari Jerman, dengan biaya sekitar 300 juta VND/set. Selain itu, klub juga memiliki mesin angkat beban lengkap atau mesin pedal rol, yang membantu para peserta pelatihan meningkatkan kekuatan fisik mereka."
TEMUKAN LEBIH BANYAK BAKAT
Vu Thanh An telah berupaya keras dan menghadapi banyak kesulitan dalam mendirikan klub anggar. Hingga kini, ia dapat tersenyum setiap hari saat berperan sebagai guru, mewariskan semangatnya kepada murid-muridnya. Klub anggar Vu Thanh An beranggotakan lansia, remaja, anak-anak, dan warga negara asing. An paling suka mengajar anak-anak karena: "Kenangan masa kecil kembali membanjiri. Saya membayangkan diri saya saat berusia lebih dari 10 tahun, saat pertama kali belajar memegang pedang. Saya pikir usia 8-11 tahun cocok bagi anak-anak untuk secara bertahap berkenalan, membentuk keterampilan, dan menunjukkan bakat mereka dalam anggar."
Siswa kedua dilatih oleh atlet terkenal
Atlet anggar nomor 1 Vietnam ini mengungkapkan keinginannya untuk mencari lebih banyak talenta untuk cabang olahraga anggar nasional. Vu Thanh An berharap ke depannya, tim anggar Vietnam akan diperkuat oleh para atlet anggar yang ia latih sendiri. "Membawa prestasi dan kejayaan bagi Tanah Air adalah suatu kebanggaan. Ke depannya, jika ada atlet yang bisa mengikuti jejak saya di tim nasional, atau bahkan melampaui apa yang telah saya capai, saya akan sangat senang," ungkapnya.
Vu Thanh An (kiri) memenangkan banyak penghargaan.
Atlet anggar Hanoi ini menambahkan: "Saya masih berkompetisi di level tertinggi, jadi klub anggar juga akan menjadi tempat saya berinvestasi dalam peralatan untuk membantu saya meningkatkan keterampilan. Saya bisa berlatih kapan saja, bahkan di malam hari atau di hari libur. Ini juga tempat yang membantu saya menenangkan diri dan mempelajari anggar, menemukan cara untuk mengatasi batasan saya sendiri, dan mencapai level baru. Saya bercita-cita untuk menaklukkan puncak karier saya yang lain, tidak harus berupa pencapaian tertentu, tetapi yang terpenting, untuk meraih yang terbaik dari anggar."
Vu Thanh An akan mengundang para ahli atau pemain anggar handal di daerah tersebut ke klub sehingga para siswa memiliki kesempatan untuk mendekati bakat-bakat terbaik.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)