Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kon Tum mengusulkan dua cara untuk menangani kebocoran soal ujian bahasa Inggris kelas 10, tanpa opsi untuk mengulang ujian.
Menurut laporan dari Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kon Tum pada 9 Juni, jika hasil kebocoran ujian terbukti berskala kecil, Departemen mengusulkan untuk membatalkan hasil ujian siswa yang terlibat saja. Bagi siswa yang tersisa, nilai ujian Bahasa Inggris akan tetap digunakan untuk masuk ke kelas 10, bersama dengan Matematika dan Sastra.
Jika kebocoran ujian terjadi dalam skala besar, Departemen akan mengusulkan pembatalan hasil ujian siswa di seluruh provinsi. Dalam hal ini, Departemen akan mendasarkan pertimbangan penerimaan pada nilai ujian Matematika dan Sastra serta hasil studi sekolah menengah 4 tahun.
Sebelumnya, pada sore hari tanggal 2 Juni, setelah para peserta menyelesaikan ujian Bahasa Inggris, muncul dugaan kebocoran soal ujian di media sosial. Unggahan tersebut disertai foto isi yang hampir identik dengan soal ujian mata pelajaran tersebut.
Ketika Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kon Tum bekerja sama dengan para guru yang membuat soal ujian, salah satu guru mengakui bahwa seorang siswa di kelas bimbingan belajar di rumah telah mengambil salinan soal ujian dari printer di rumahnya. Guru perempuan tersebut mengakui kesalahannya tetapi bersikeras bahwa ia tidak menyalin atau mengambil salinan soal untuk murid-muridnya. Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kon Tum kemudian meminta kepolisian provinsi untuk menyelidiki dan mengklarifikasi masalah ini.
Ujian masuk umum kelas 10 di provinsi Kon Tum berlangsung pada tanggal 2-4 Juni, dengan lebih dari 6.600 kandidat mengikuti ujian.
Ngoc Oanh
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)