Tak hanya Rusia, AS juga mengumumkan serangkaian sanksi baru yang menargetkan individu dan entitas di Asia, Eropa, dan Timur Tengah, sekaligus mengungkap paket bantuan militer baru senilai 125 juta USD.
Tak hanya Rusia, AS juga mengumumkan serangkaian sanksi baru yang menargetkan individu dan entitas di Asia, Eropa, dan Timur Tengah; serta peningkatan bantuan untuk Ukraina. Foto: Tentara Ukraina membongkar sejumlah senjata yang dikirim AS ke Kiev. (Sumber: Reuters) |
Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi baru pada tanggal 23 Agustus, tepat sebelum hari kemerdekaan Ukraina (24 Agustus), untuk menandakan dukungan berkelanjutan Washington terhadap Kiev dalam konflik militernya dengan Moskow.
Pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi kepada hampir 400 individu dan perusahaan di Rusia dan di seluruh dunia , termasuk putra dan istri Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Belousov. Terdapat 46 perusahaan dan satu warga negara Tiongkok, serta individu di Belarus, Italia, Turki, Austria, Swiss, dan Liechtenstein.
Sanksi diperluas untuk mencakup individu dan entitas di Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
"Perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah di seluruh dunia perlu memastikan bahwa mereka tidak mendukung rantai pasokan industri militer Rusia," kata Wakil Menteri Keuangan AS, Wally Adeyemov.
Departemen Keuangan AS mengatakan ada sekitar selusin jaringan terpisah, yang terdiri lebih dari 100 individu dan entitas di 16 yurisdiksi, termasuk China, Swiss, Turki, dan Uni Emirat Arab, yang diduga terkait dengan industri militer Rusia.
AS dan sekutunya telah menjatuhkan lebih dari 22.000 sanksi terhadap Rusia sejak 2014.
Pada hari yang sama, 23 Agustus, Presiden AS Joe Biden berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Ukraina Volodymyr Zelensky dan mengumumkan paket bantuan militer baru senilai 125 juta USD.
Dalam panggilan telepon dengan Bapak Zelensky, Presiden Biden menegaskan kembali dukungan "teguh" Washington untuk Ukraina dalam konflik militernya dengan Rusia. Gedung Putih mengatakan paket bantuan tersebut mencakup rudal pertahanan udara, peralatan anti-drone, rudal anti-tank, dan amunisi.
Setelah panggilan telepon tersebut, Presiden Zelensky mengatakan: "Ukraina sangat membutuhkan pasokan senjata dari paket yang diumumkan, terutama sistem pertahanan udara tambahan untuk melindungi kota, masyarakat, dan infrastruktur penting secara andal."
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melakukan panggilan telepon serupa dengan mitranya dari Ukraina Rustem Umerov mengenai paket bantuan.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/khong-chi-nga-my-cong-bo-lenh-trung-phat-khap-the-gioi-tuyen-bo-ung-ho-ukraine-khong-he-lay-chuyen-283702.html
Komentar (0)