Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan para pemimpin negara-negara ASEAN dan GCC pada KTT ASEAN-GCC kedua. (Foto: Duong Giang/VNA)
Dalam rangka KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-46, pada pagi hari tanggal 27 Mei, KTT ASEAN-Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) ke-2 dibuka di Pusat Konvensi Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam pidato pembukaannya, Perdana Menteri negara tuan rumah Anwar Ibrahim - negara yang saat ini memegang Ketua bergilir ASEAN - menyatakan kehormatannya bahwa Malaysia menjadi ketua bersama dan tuan rumah konferensi tersebut.
Bapak Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kerja sama antara ASEAN dan blok GCC dibangun di atas fondasi yang kokoh yang ditetapkan pada KTT pertama di Riyadh (Arab Saudi) pada tahun 2023.
Kehadiran 10 anggota ASEAN, Timor Leste, dan 6 anggota GCC pada konferensi ini merupakan bukti nyata komitmen bersama kedua kawasan untuk mempromosikan dan memperkuat hubungan yang kuat.
Menurut pemimpin Malaysia, tema ASEAN tahun ini adalah "Inklusif dan Berkelanjutan", yang mencerminkan aspirasi untuk pertumbuhan yang adil, berpusat pada rakyat, dan berorientasi masa depan. Tema ini sejalan dengan nilai-nilai bersama ASEAN dan GCC, yaitu stabilitas melalui persatuan dan kesejahteraan dalam semangat kerja sama, serta ketahanan melalui tanggung jawab bersama.
Atas nama Dewan Tertinggi GCC, Putra Mahkota Kuwait Sheikh Sabah Al-Khalid Al-Sabah menyampaikan pidato dan memimpin diskusi pada konferensi tersebut.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh memimpin delegasi tingkat tinggi Pemerintah Vietnam untuk menghadiri Konferensi tersebut.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan para pemimpin negara-negara ASEAN dan GCC pada KTT ASEAN-GCC kedua. (Foto: Duong Giang/VNA)
GCC didirikan di Riyadh, Arab Saudi, pada tahun 1981 dan merupakan persatuan politik dan ekonomi yang beranggotakan enam negara: Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA). Kawasan ini dikenal memiliki banyak ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Pada tahun 2023, GCC akan menjadi mitra dagang terbesar ketujuh ASEAN, dengan nilai perdagangan dua arah mencapai $130,7 miliar. Investasi antara kedua kawasan juga meningkat, mencerminkan meningkatnya keyakinan terhadap prospek jangka panjang kedua blok.
Perdana Menteri Anwar menegaskan bahwa kemitraan ASEAN-GCC menjadi lebih penting dari sebelumnya, terutama dalam konteks kedua belah pihak menghadapi pergerakan global yang kompleks dengan tantangan ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik.
(Kantor Berita Vietnam/Vietnam+)
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/khai-mac-hoi-nghi-cap-cao-asean-hoi-dong-hop-tac-vung-vinh-post1040933.vnp
Komentar (0)