Pada awal September, kisah seorang turis Korea bernama Sofia Chwe, 21 tahun, yang berbagi pengalaman istimewanya saat mengunjungi sebuah toko perhiasan di Hoi An (dahulu provinsi Quang Nam ), menarik perhatian pengguna media sosial.
Menurut cerita, turis wanita itu sedang berjalan-jalan sendirian di kota tua dan mampir ke sebuah toko dengan niat membeli perhiasan untuk perjalanannya . Kunjungan itu berlangsung pada siang hari.

Gadis Korea diundang makan siang oleh tuan rumah (Foto: Sofia Chwe).
Saat itu, pemilik restoran baru saja menyajikan makanan untuk seorang wanita. Setelah itu, pemilik restoran mengundang turis wanita itu untuk makan bersamanya, yang membuatnya sangat emosional.
Sofia mengatakan bahwa pemiliknya memberinya mangkuk dan sumpit, dan ia pun berinisiatif mengambil makanan. Makanan tersebut membuatnya merasa hangat dan betah. Keramahan dan keramahan keluarga pemiliknya membuat tamu Korea tersebut merasa perjalanannya ke Hoi An lebih bermakna.
Menurut pelanggan, toko perhiasan tempat ia singgah terletak di Jalan Tran Hung Dao. Kepada reporter Dan Tri , Bapak Tran Chi Hieu, pemilik toko, mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada siang hari tanggal 5 September.
Saat para pelanggan datang berbelanja di siang hari, tepat saat keluarga sedang bersiap-siap makan. Makan siang yang disiapkan dengan tergesa-gesa berisi pare isi daging, telur goreng, ikan rebus, dan sup sayuran. Kemudian, untuk hidangan penutup, ada mangga yang disajikan dengan yogurt.
Melihat tamu itu sendirian dan sudah waktunya makan siang, Tuan Hieu dengan senang hati mengundang gadis itu untuk duduk dan makan bersamanya. Menurut pengamatan tuan rumah, tamu itu sangat bahagia dan menikmati seluruh hidangan seperti anggota keluarga.
Demi kenyamanan pelanggan, ia tidak meminta terlalu banyak informasi pribadi. Ia juga tidak menyangka setelah makan siang, gadis itu akan mengunggah artikel tersebut di media sosial, yang menarik perhatian banyak orang.
Unggahan tersebut dengan cepat menjadi viral, dengan banyak komentar yang memuji keramahan dan kehangatan sang tuan rumah. Sang pemilik mengatakan ini bukan pertama kalinya ia mengundang orang asing untuk menikmati hidangan rumahan.
Jika tamu datang tepat waktu ketika keluarga sedang menyiapkan makan malam, saya sering mengajak mereka untuk menikmatinya bersama-sama. Tamu dari jauh bisa merasakan pengalaman menikmati masakan rumahan Vietnam, sehingga mereka bisa lebih memahami budaya kuliner Vietnam.
"Bagi saya, mengundang tamu untuk makan malam hanyalah cara untuk berbagi budaya dan cita rasa kampung halaman saya Quang Nam dengan teman-teman di mana saja," akunya.

Sofia Chwe dalam perjalanan menaklukkan jalur pegunungan di Ha Giang (lama), sekarang di provinsi Tuyen Quang, pada awal September (Foto: Sofia Chwe).
Meski tidak mengambil gambar apa pun bersama gadis Korea itu, pemilik toko itu mengaku terkejut banyak orang yang tertarik dengan cerita kecil keluarganya.
Ia percaya bahwa tindakan ini semudah mengundang kerabat ke rumahnya. Meskipun acara makan bersama keluarga sederhana, jika para tamu dapat merasakan kehangatan kasih sayang orang Vietnam, itu merupakan kebahagiaan yang luar biasa baginya.
Faktanya, keramahtamahan Vietnam telah menjadi topik yang dibagikan oleh banyak orang asing di platform media sosial.
Sebelumnya pada Januari 2024, Bapak Sujit, seorang turis India, juga menceritakan kisah serupa.
Ia bercerita bahwa ketika tiba di Hanoi dan berkeliling di jalanan, ia dan temannya mampir ke sebuah kedai kopi. Tak lama kemudian, waktu makan malam tiba, dan pasangan pemilik kedai itu mengundang mereka untuk makan bersama, meskipun sebelumnya mereka tak saling kenal.
"Bagi saya, ini jelas menunjukkan keramahan orang Vietnam. Meskipun ada kendala bahasa karena saya tidak bisa berbahasa Vietnam dan pemiliknya tidak fasih berbahasa Inggris, kami tetap berkomunikasi dengan senang hati berkat perangkat lunak penerjemah," Sujit menceritakan pengalaman menariknya.
Selain itu, pemilik kafe juga dengan penuh perhatian memutar musik Bollywood (lagu-lagu dari film India) untuk menyenangkan kedua tamu tersebut.
Kedai kopi yang menjadi tujuan para tamu India diketahui terletak di Jalan Tran Phu (Hanoi). Berkat lokasinya yang istimewa, kedai ini menerima sekitar 90% tamu asing.

Kepada reporter Dan Tri , Bapak Nguyen Van Long, pemilik restoran, mengatakan bahwa tamu tersebut tiba di restoran tepat ketika keluarga tersebut sedang makan malam, sehingga ia mengundang mereka untuk ikut makan. Meskipun keduanya tidak bisa makan banyak, mereka tampak menikmati suasana makan bersama keluarga tersebut.
Meskipun kedua belah pihak tidak fasih berbahasa satu sama lain, acara makan malam berlangsung dalam suasana hangat dan ceria. Hidangan yang disajikan antara lain hidangan khas Vietnam seperti lumpia, patty babi, dan sup sayuran. Kedua tamu asing tersebut juga menikmati pho.
Sebelum makan malam, Tuan Long beserta istri dan putra mereka berfoto bersama para tamu asing. Setelah para tamu pergi, mereka berjanji untuk kembali ke Vietnam dalam waktu dekat.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/khach-han-quoc-ghe-mua-do-o-da-nang-bat-ngo-duoc-chu-tiem-moi-an-com-nha-20250907230640535.htm
Komentar (0)