Pada pagi hari tanggal 20 Agustus, Bapak Tran The Cuong, Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Hanoi, melaporkan pencapaian dan tujuan pendidikan ibu kota pada konferensi untuk merangkum tahun ajaran 2024-2025 dan menyebarkan tugas untuk tahun ajaran 2025-2026.
Salah satu hasil yang menonjol adalah Hanoi masuk dalam kelompok terdepan dalam ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2025 berdasarkan berbagai kriteria: tingkat kelulusan sekolah menengah atas mencapai 99,75%; jumlah sekolah dengan tingkat kelulusan 100% adalah 200 sekolah, bertambah 24 sekolah dibandingkan tahun 2024; 3 orang lulusan terbaik tingkat nasional memperoleh nilai 30/30; memimpin negara dalam nilai rata-rata bahasa Inggris; memimpin negara dalam jumlah 10 poin (1.583 10 poin)...
Selain itu, tingkat kelulusan siswa dalam ujian masuk sekolah negeri kelas 10 di Hanoi telah meningkat tajam, mencapai sekitar 70% dengan didirikannya dua sekolah menengah negeri baru, Phuc Thinh dan Do Muoi.
Seluruh kota memiliki hampir 3.000 sekolah dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, yang 80% memenuhi standar nasional, 4 sekolah khusus dan 23 sekolah berkualitas tinggi.
Di antara tugas utama tahun ajaran baru 2025-2026, Departemen Pendidikan dan Pelatihan Hanoi berfokus pada pengembangan bakat seni siswa Hanoi, dengan mengupayakan setiap lulusan SMA mampu memainkan setidaknya satu alat musik. Bersamaan dengan itu, Hanoi secara bertahap akan menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah-sekolah.
Berbicara di konferensi tersebut, Bapak Nguyen Van Phong - Wakil Sekretaris Tetap Kota Hanoi - sangat mengapresiasi hasil yang dicapai oleh sektor pendidikan pada tahun lalu.
Ia juga menekankan bahwa menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah merupakan tugas wajib yang harus dilaksanakan sesuai dengan komitmen Hanoi saat bergabung dengan Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Hal ini tidak membedakan antara sekolah di pusat kota dan sekolah di pinggiran kota.
Terkait permasalahan sekolah pasca penyelenggaraan pemerintahan daerah dua tingkat, Bapak Nguyen Van Phong mengusulkan agar Dinas Pendidikan dan Pelatihan berkoordinasi dengan unit terkait agar segera melakukan peninjauan ulang terhadap perencanaan jaringan sekolah agar sesuai dengan konteks yang baru, guna menghindari terjadinya kelebihan maupun kekurangan sekolah di tingkat daerah.
Bapak Phong mencontohkan sebuah daerah yang berencana membangun dua sekolah dasar yang bersebelahan dengan alasan "harus memenuhi standar". Beberapa komune yang jauh dari pusat kota, dengan populasi yang kecil, memiliki 2-3 sekolah dasar dan menengah.
Dari kenyataan ini, ia menyarankan agar sekolah-sekolah ditata ulang untuk memastikan kepentingan siswa dan menghindari pemborosan. "Kepentingan siswa tidak boleh dipertukarkan dengan prestasi yang tidak nyata," ujar Wakil Sekretaris Tetap Kota Hanoi.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/ha-noi-phan-dau-moi-hoc-sinh-biet-choi-it-nhat-1-loai-nhac-cu-20250820145927899.htm
Komentar (0)