Harga USD di Vietnam naik selama 3 hari berturut-turut
Pada 20 Agustus, Bank Negara mengumumkan nilai tukar sentral sebesar 25.263 VND/USD, naik 8 VND dari hari sebelumnya, menandai kenaikan ketiga berturut-turut. Dengan rentang perdagangan ±5%, bank umum diperbolehkan mencantumkan harga USD antara 24.000 VND dan 26.526 VND.
Di Vietcombank, harga USD diperdagangkan pada 26.140 VND untuk beli dan 26.500 VND untuk jual, naik 10 VND dibandingkan kemarin. Sacombank mencatat harga USD pada 26.150 VND untuk beli dan 26.510 VND untuk jual. Banyak bank lain juga menyesuaikan harga, sehingga harga jual USD di atas 26.500 VND—level tertinggi sepanjang sejarah.
Di pasar bebas, dolar AS diperdagangkan sekitar 26.550 VND untuk beli dan 26.640 VND untuk jual. Dibandingkan dengan bank, harga dolar AS di pasar gelap hanya 100 VND lebih tinggi per dolar AS. Dengan demikian, emas SJC tidak hanya mempertahankan puncak historisnya di sekitar 124-125 juta VND/tael, tetapi dolar AS di Vietnam juga telah mencetak rekor baru.
Harga USD di bank dan pasar bebas mencapai puncak baru
Prakiraan harga USD di Vietnam
Menurut laporan Yuanta Vietnam, nilai tukar USD/VND sedikit meningkat setelah periode stagnan minggu lalu, dengan kenaikan 0,11-0,19% di pasar perbankan dan pasar bebas. Sejak awal tahun, nilai tukar telah meningkat sekitar 3,6%, yang dianggap cukup tinggi.
Sementara itu, Perusahaan Sekuritas Konstruksi Vietnam (CSI) menyatakan bahwa VND akan terus terdepresiasi meskipun nilai tukar dolar AS di pasar internasional melemah, seiring Vietnam menerapkan kebijakan moneter yang longgar untuk mendukung pertumbuhan. CSI memperkirakan tren depresiasi VND dapat berlanjut hingga akhir tahun, dengan kenaikan sekitar 3-3,5%.
Sebaliknya, Yuanta Vietnam yakin tekanan terhadap nilai tukar akan mereda berkat melemahnya USD internasional, menyusul banyaknya data ekonomi AS yang negatif dan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin persentase pada bulan September. Saat ini, Indeks USD telah melemah ke level 98,3 poin, turun 4,7% dari puncaknya di atas 103 poin pada bulan April.
Terkait perkembangan tersebut, Pimpinan Bank Negara pernah menegaskan, apabila tekanan nilai tukar rupiah terus meningkat tajam, pihaknya akan mempertimbangkan penghentian penurunan suku bunga acuan, guna menstabilkan pasar valuta asing dan menjaga keseimbangan makroekonomi.
Sumber: https://nld.com.vn/khong-chi-vang-mieng-sjc-gia-usd-tai-viet-nam-cung-lap-dinh-196250820141424182.htm
Komentar (0)