ASEAN - Uni Eropa berjanji untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi. (Sumber: ASEAN.org) |
Pada tanggal 20 Agustus, pada Konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN (AEM)-Uni Eropa (UE) ke-19 yang diadakan di Semarang, Indonesia, kedua belah pihak berjanji untuk memanfaatkan momentum positif untuk lebih memperkuat hubungan perdagangan dan investasi bilateral.
Konferensi tersebut mencatat bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa berada di jalur yang tepat untuk pulih sepenuhnya dari dampak pandemi COVID-19. Menurut statistik ASEAN, total nilai perdagangan barang dua arah antara ASEAN dan Uni Eropa mencapai US$295,2 miliar pada tahun 2022, naik 9,6% dibandingkan tahun 2021, sementara investasi langsung asing (FDI) dari Uni Eropa juga mencapai US$24 miliar, menjadikan Uni Eropa sumber FDI terbesar ketiga bagi ASEAN.
Pertemuan tersebut menekankan bahwa kemitraan ASEAN-UE melampaui perdagangan dan investasi. Pertemuan tersebut juga mengingatkan kontribusi UE terhadap Kerangka Kerja Pemulihan Komprehensif ASEAN (ACRF) di bidang ketahanan pangan, ekonomi sirkular, konservasi keanekaragaman hayati, perlindungan sosial terhadap bencana alam, kota hijau, dan kesetaraan gender, yang telah membantu ASEAN merespons dan keluar dari pandemi dengan cepat.
Pertemuan tersebut menyambut baik kemajuan pelaksanaan Program Kerja Perdagangan dan Investasi ASEAN-UE (TIWP) 2022-2023; mendorong kerja sama berkelanjutan dalam kerangka TIWP dan mengadopsi ASEAN-UE TIWP 2024-2025 untuk memandu kerja sama ekonomi bilateral di masa mendatang.
Konferensi sangat menghargai program ARISE+ (fasilitasi perdagangan) dan E-READI (dialog kebijakan UE-ASEAN) yang didanai Uni Eropa, dan mengakui kontribusi penting kedua program ini dalam mempromosikan upaya integrasi ekonomi ASEAN serta mempromosikan kemitraan ekonomi antara ASEAN dan Uni Eropa.
Selain itu, KTT ini juga bertujuan untuk menjalin kemitraan yang lebih erat melalui Inisiatif Hijau Uni Eropa-ASEAN senilai €30 juta (US$32,67 juta) yang baru diluncurkan dan Paket Konektivitas Berkelanjutan Uni Eropa-ASEAN senilai €60 juta (US$65,35 juta). Paket ini akan berkontribusi dalam memperkuat kemitraan strategis Uni Eropa-ASEAN dan menerapkan strategi Gerbang Global Uni Eropa di Asia Tenggara.
Pertemuan tersebut menyambut baik laporan Pertemuan Kelompok Kerja Gabungan ASEAN-UE tentang Perdagangan dan Investasi (JWG) dan rekomendasi untuk mempromosikan kerja sama ASEAN-UE di bidang ekonomi digital, teknologi hijau dan layanan hijau, serta pemulihan rantai pasokan.
Akhirnya, pertemuan tersebut mencatat prinsip-prinsip fundamental yang sama antara Pandangan ASEAN tentang Indo- Pasifik (AOIP) dan Strategi Kerja Sama Indo-Pasifik Uni Eropa untuk mendorong arsitektur regional yang terbuka, inklusif, transparan, dan berbasis aturan dengan ASEAN sebagai pusatnya. Pertemuan tersebut sepakat untuk menjajaki kerja sama di bidang-bidang prioritas AOIP dan Strategi Kerja Sama Indo-Pasifik Uni Eropa.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)