Dunia sepakbola kehilangan seorang bintang.
Dunia terkejut mendengar kabar meninggalnya bintang Liverpool dan Portugal, Diogo Jota, di usia 28 tahun dalam kecelakaan lalu lintas pada 3 Juli. Klub-klub Italia seperti Torino, Juventus, Napoli, Udinese, Empoli... semuanya menyampaikan belasungkawa, meskipun Diogo Jota belum pernah bermain di Serie A. Perwakilan Liverpool mengatakan: "Ini adalah kehilangan yang sangat berat". Federasi Sepak Bola Portugal mengumumkan bahwa "mereka baru saja kehilangan dua juara" (adik Diogo juga seorang pemain dan meninggal dalam kecelakaan yang sama). Perdana Menteri Portugal, Luis Montenegro, menyebut Jota sebagai "seorang atlet yang mengharumkan nama Portugal" dalam ucapan belasungkawanya. UEFA mengonfirmasi bahwa semua pertandingan pada 3 dan 4 Juli di Kejuaraan Sepak Bola Wanita Eropa akan diheningkan cipta selama satu menit sebelum bola bergulir.
Diogo Jota menjadi andalan Liverpool yang baru saja menjuarai Liga Primer musim 2024-2025.
FOTO: REUTERS
Sungguh memilukan ketika Jota meninggal dunia hanya sepuluh hari setelah ia resmi menikah dengan Rute Cardoso. Mereka telah saling kenal sejak sekolah dan memiliki tiga anak. Ia meninggal dunia setelah menyelesaikan musim yang sukses dengan banyak gelar: menjuarai Liga Primer 2024-2025 bersama Liverpool dan menjuarai Nations League 2024-2025 bersama tim nasional Portugal. Di ajang UEFA Nations League, Portugal adalah tim pertama yang memenangkan kejuaraan dua kali (pertama kali pada musim 2018-2019). Jota hadir di kedua gelar tersebut.
Final Nations League 2025 (Portugal mengalahkan Spanyol 5-3 melalui adu penalti pada 8 Juni) adalah pertandingan terakhir Jota. Ia juga memenangkan Piala FA dan Piala Liga bersama Liverpool.
Alasan Diogo Jota Pilih Naik Mobil untuk Kembali Bergabung dengan Liverpool
Diogo Jota dihormati oleh rekan satu tim dan lawannya
Secara teknis, Jota adalah bintang penyerang yang serba bisa. Ia menembak dengan keras dan akurat, dengan kedua kakinya. Kecepatannya yang eksplosif dan kemampuan menggiring bolanya juga merupakan dua keunggulan Jota yang patut diacungi jempol. Ia dapat memainkan peran apa pun dalam serangan: penyerang tengah, pemain sayap, atau penyerang kedua.
Ketika merekrut Jota dari Wolverhampton pada tahun 2020, manajer Liverpool Jürgen Klopp menyatakannya sebagai salah satu transfer paling memuaskan. Jota beradaptasi dengan cepat, menjadi pemain pertama sejak Robbie Fowler (27 tahun sebelumnya) yang mencetak tujuh gol dalam 10 pertandingan pertamanya untuk Liverpool. Ia juga pemain Liverpool pertama yang mencetak gol dalam empat pertandingan kandang pertamanya di Liga Primer. Hadiah yang jelas: "Pendatang Baru" Jota dianugerahi penghargaan Pemain Terbaik Liverpool Bulan Ini.
Jota sebelumnya berperan penting dalam membantu Wolverhampton promosi dan bertahan di Liga Premier. Nilai transfernya sebesar £45 juta ke Liverpool merupakan yang tertinggi dalam sejarah Wolverhampton.
Sebagaimana dinyatakan oleh Federasi Sepak Bola Portugal, Jota bukan hanya seorang bintang dengan 50 caps untuk tim nasional. Ia juga memiliki kepribadian yang hebat, selalu dihormati oleh rekan satu tim maupun lawan.
Pelatih Jürgen Klopp menambahkan tentang nilai Jota: "Sepak bola modern selalu membutuhkan bintang penyerang dengan tanggung jawab bertahan. Jota tidak pernah menjadi masalah ketika pelatih menginginkannya menyerang dan bertahan dengan baik. Dia dapat melakukan keduanya dengan mudah, tergantung situasinya. Itulah mengapa dia sangat berharga dalam permainan tim dan dipercaya oleh rekan satu timnya." Di sisi lain, karena dia dapat dengan mudah berganti peran tergantung situasinya, Jota menjadi "kunci" ketika pelatih membangun taktik. Sangat sulit bagi lawan untuk memaksakan rencana taktis untuk menetralisir Jota.
Salah satu penyesalan terbesar Jota dalam karier sepak bolanya: ia mengalami beberapa cedera. Kalau tidak, ia mungkin bisa lebih sukses lagi...
Source: https://thanhnien.vn/diogo-jota-tu-nan-vinh-biet-mot-nhan-cach-lon-185250703224217384.htm
Komentar (0)