Menurut PC02, data yang bocor berisi banyak informasi penting seperti nama lengkap, nomor KTP/CCCD, rekening bank... Ini adalah sumber data besar yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat dunia maya, menciptakan penipuan yang lebih canggih.

Trik yang mungkin untuk meningkatkan:
- Meniru karyawan bank, petugas CIC, atau instansi pemerintah untuk menelepon, mengirim SMS, atau mengirim email guna memberi tahu tentang “utang macet” atau “memverifikasi informasi” guna memikat korban agar memberikan kata sandi dan kode OTP.
- Menjual layanan "pembatalan utang, peningkatan limit kartu" yang ditujukan kepada mahasiswa dan pekerja yang sangat membutuhkan pinjaman.
- Meniru saudara atau pimpinan instansi untuk meminta transfer uang segera.
- Ancaman hukum , dengan mengaku sebagai polisi, jaksa, atau pejabat pengadilan, menuduh mereka terlibat dalam “kasus pencucian uang”, lalu meminta korban untuk mentransfer uang ke “rekening aman”.
- Menyebarkan SMS, email, pesan Zalo yang berisi tautan berbahaya untuk mencuri lebih banyak data pribadi.
Kelompok yang rentan menjadi sasaran antara lain: pelajar (mudah tertipu oleh pinjaman mahasiswa dan pekerjaan paruh waktu), pekerja dan pegawai negeri sipil (sering menerima berita palsu tentang utang buruk dan kredit), serta orang tua yang kurang paham teknologi (mudah mempercayai panggilan yang mengatasnamakan bank dan polisi).
PC02 merekomendasikan orang:
- Jangan pernah memberikan kata sandi atau kode OTP Anda kepada siapa pun melalui telepon, pesan teks, atau email.
- Jangan mengklik tautan aneh , hanya gunakan situs web dan aplikasi resmi bank.
- Bila mendapat informasi yang tidak lazim, segera hubungi langsung melalui hotline atau datang ke kantor pusat bank atau kepolisian untuk verifikasi.
- Mahasiswa dan pekerja tidak percaya pada iklan "pembatalan utang CIC" dan "pinjaman cepat dengan suku bunga 0%" .
- Keluarga perlu secara teratur mengingatkan dan memberi petunjuk kepada lansia tentang cara mengenali penipuan.
PC02 menekankan: setelah kebocoran data terbesar yang pernah terjadi, penjahat siber memiliki banyak peluang untuk melakukan penipuan karena mereka menyimpan informasi asli seseorang. Oleh karena itu, semua orang perlu lebih waspada, memperbarui rekomendasi dari kepolisian, bank, dan media arus utama untuk melindungi aset.
Sebelumnya, Pusat Informasi Kredit Nasional (CIC) - sebuah unit di bawah Bank Negara - mengonfirmasi bahwa serangan siber dengan tanda-tanda intrusi ilegal untuk mencuri data pribadi telah terjadi, yang ditemukan pada 10 September.
Segera setelah insiden tersebut, CIC berkoordinasi dengan Pusat Tanggap Darurat Siber Vietnam (VNCERT) dan perusahaan keamanan informasi untuk menerapkan langkah-langkah teknis, mengisolasi area berisiko, dan mengumpulkan bukti. Jumlah data yang bocor belum diumumkan, tetapi informasi tentang penjualan data CIC telah muncul di beberapa forum asing.
CIC mengonfirmasi bahwa sistem masih beroperasi normal dan tanpa gangguan. Pihak berwenang juga memperingatkan bahwa eksploitasi, pembelian, penjualan, atau penyebaran data pribadi yang bocor adalah ilegal dan akan dikenakan sanksi berat.
Ini dianggap sebagai insiden yang sangat serius, yang menimbulkan kebutuhan mendesak bagi badan manajemen untuk memperkuat koordinasi, meningkatkan kapasitas pertahanan, dan melindungi keamanan sistem data kredit nasional.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/cong-an-tphcm-canh-bao-chieu-tro-lua-dao-moi-sau-vu-ro-ri-du-lieu-tai-cic-post812766.html
Komentar (0)