Presiden Tiongkok Xi Jinping pada tanggal 16 November menunjukkan bahwa isu Taiwan, demokrasi - hak asasi manusia , jalur - sistem, dan hak untuk pembangunan adalah empat garis merah negara yang tidak boleh ditantang atau dilintasi.
Para pemimpin AS dan Tiongkok sepakat bahwa manusia, bukan kecerdasan buatan (AI), yang harus mengambil keputusan tentang penggunaan senjata nuklir. (Sumber: AP) |
Dalam pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia -Pasifik (APEC) ke-31 di Lima, Peru, Xi Jinping juga mengatakan bahwa prinsip “Satu Tiongkok” dan tiga komunike bersama Tiongkok-AS merupakan fondasi politik hubungan bilateral.
Pemimpin tersebut menegaskan bahwa ini adalah hambatan keamanan paling penting bagi hubungan Tiongkok-AS, seraya menekankan pentingnya untuk tidak melewati garis merah dan prinsip tertinggi.
Menurut Presiden Xi Jinping, konflik dan perbedaan antara dua negara besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat tidak dapat dihindari, tetapi satu pihak tidak boleh merusak kepentingan inti pihak lain, apalagi mencari konflik atau konfrontasi.
Dalam perkembangan terkait, pada hari yang sama, 16 November, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan bahwa Presiden Biden dan Presiden Xi Jinping sepakat bahwa manusia, bukan kecerdasan buatan (AI), yang harus membuat keputusan tentang penggunaan senjata nuklir.
Ini adalah pertama kalinya kedua negara mengeluarkan pernyataan seperti itu.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/my-trung-quoc-chu-tich-tap-can-binh-nhac-nguyen-tac-toi-thuong-va-4-lan-ranh-do-lan-dau-nhat-tri-mot-dieu-lien-quan-vu-khi-hanh-294051.html
Komentar (0)