Berbagi pada konferensi daring dengan investor pada sore hari tanggal 10 Januari, Direktur Jenderal Bank Saham Gabungan Komersial Militer (MB) Pham Nhu Anh mengatakan bahwa utang dua nasabah utama, Novaland dan Trung Nam Group, di bank tersebut saat ini berada dalam utang kelompok 1, yang berarti utang yang memenuhi syarat.

"Pada akhir tahun 2024, utang Novaland dan Trung Nam akan berada dalam kelompok utang 1. Kemungkinan dalam 6 bulan pertama tahun 2025, permasalahan hukum di kedua proyek, Novaland Phan Thiet dan Aqua City Dong Nai, akan terselesaikan," ujar Bapak Anh.

Sementara itu, masalah pelanggan Trung Nam Group dalam proyek energi diperkirakan akan teratasi pada kuartal pertama tahun 2025 karena pemerintah sedang fokus untuk menghilangkannya.

Ibu Pham Thi Trung Ha, Wakil Direktur Jenderal MB, menambahkan bahwa pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2024, bank telah menyelesaikan piutang tak tertagih secara tuntas.

Mengenai utang Novaland dan Trung Nam yang belum lunas, Ibu Ha mengatakan bahwa agunan kedua nasabah ini selalu 1,5-2 kali lebih tinggi dari utang yang belum lunas. Saat ini, kedua nasabah tersebut masih membayar utang mereka secara normal.

Bapak Pham Nhu Anh juga menyampaikan beberapa informasi awal mengenai hasil bisnis pada tahun 2024, dengan indikator yang melampaui rencana yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham. Secara spesifik, laba bank induk meningkat sebesar 12%, mencapai VND 27.600 miliar; pendapatan meningkat sebesar 21%.

Rasio kredit macet bank induk per 31 Desember 2024 adalah 1,2%, dengan rasio pencadangan untuk pencadangan kredit macet mencapai 112%. Sementara itu, mobilisasi modal meningkat sebesar 19% (setara dengan VND 800.000 miliar).

Pham Nhu Anh1.jpg
Direktur Umum MB Bank Pham Nhu Anh. Foto: MB

Perusahaan anggota ekosistem MB Group semuanya mencapai hasil bisnis sesuai rencana, di mana MBS Securities meraih laba 930 miliar VND, naik 30% dibandingkan periode yang sama.

Namun, kontribusi perusahaan anggota hanya mencapai 5% dari total struktur pendapatan. Target MB adalah angka ini harus berada di kisaran 20-25%.

MB memiliki rencana yang hati-hati untuk tahun 2025 karena situasi global yang bergejolak dan penurunan suku bunga USD yang lebih lambat dari perkiraan. Oleh karena itu, bank menargetkan peningkatan laba sebesar 10% pada tahun 2025, setara dengan VND32.000 miliar, dan akan dipercepat jika kondisi memungkinkan.

Bank terus menetapkan target pertumbuhan kredit hingga 25% pada tahun 2025 atau setara dengan peningkatan sekitar VND 200.000 miliar, dengan memprioritaskan 50% ruang kredit untuk sektor ritel.

Alasan mengapa MB dapat mencapai pertumbuhan kredit grup yang begitu besar adalah berkat transfer wajib OceanBank (baru-baru ini berganti nama menjadi MBV).

Menurut Bapak Anh, MB akan menjual utang kepada MBV dan bagian penjualan utang akan dihitung di luar rencana pertumbuhan dengan tujuan bank akan memperoleh kompensasi atas bagian yang dijual.

"Saya tidak bisa mengungkapkan angka spesifiknya, tetapi misalnya, jika 10% dijual, bank akan mendapatkan kompensasi pertumbuhan 10%. MB hanya menjual utang yang beredar agar MBV dapat memperoleh keuntungan, tanpa memengaruhi profitabilitas/total aset MB," ujar Bapak Pham Nhu Anh.

Menurut Bapak Dam Nhan Duc, Kepala Ekonom MB Bank, rasio CASA (deposito non-berjangka) akan kembali meningkat pada kuartal keempat tahun 2024, saat ini mencapai VND 281 miliar. Dari jumlah tersebut, CASA dari nasabah individu mencapai 60%. Rasio ini sebelum MB menerapkan transformasi digital hanya 25%.