Menurut informasi dari penyedia layanan internet (ISP) di Vietnam, kabel bawah laut APG terpaksa menunda jadwal perbaikan untuk masalah sebelumnya karena adanya kesalahan baru pada cabang S1.9 dan S9. Dua bulan lalu, jalur ini mengalami masalah pada cabang S1.7. Masalah-masalah yang terjadi berturut-turut ini menyebabkan kapasitas koneksi dari Vietnam ke Singapura belum sepenuhnya pulih sejak insiden utama terjadi pada akhir tahun 2022.
Jalur APG gagal untuk ke-4 kalinya dalam 8 bulan pertama tahun 2023
Berdasarkan jadwal lama, perbaikan cabang S1.7 akan selesai pada akhir Agustus atau awal September. Namun, insiden baru ini membuat unit manajemen dan perbaikan tidak dapat memberikan jadwal yang spesifik. Namun, dampaknya terhadap konsumen kali ini tidak signifikan karena ISP domestik telah memiliki rencana untuk memperbaiki, membagi beban, dan mengalihkan lalu lintas melalui kabel serat optik darat sejak putusnya kelima kabel bawah laut awal tahun ini.
Saat ini, terdapat lima jalur kabel bawah laut yang menghubungkan internet Vietnam ke dunia, yaitu AAG (Asia - Amerika); APG (Asia - Pasifik ); SMW-3 (Asia Tenggara - Timur Tengah - Eropa Barat); IA (Inter-Asia) dan AAE-1 (Asia - Afrika - Eropa). Di antaranya, jalur kabel bawah laut APG resmi beroperasi pada pertengahan Desember 2016, dengan panjang sekitar 10.400 km, terletak di bawah Samudra Pasifik, dan mampu menyediakan bandwidth maksimum hingga 54 Tbps.
Kabel bawah laut APG memiliki investasi dari operator jaringan Vietnam VNPT, Viettel, FPT Telecom, CMC Telecom dan dianggap sebagai jalur kabel yang berkontribusi dalam menyediakan transmisi yang stabil dengan kapasitas yang lebih besar bagi pengguna internet di Vietnam.
Ini adalah keempat kalinya jalur APG mengalami masalah sejak awal tahun 2023. Masalah sebelumnya terjadi pada bulan Januari, Maret, dan Juni. Saat ini, jalur kabel ini merupakan satu-satunya yang belum diperbaiki. Sementara itu, jalur IA, AAG, AAE-1, dan SMW3 kini beroperasi kembali dengan stabil.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)