Ikan - bahan yang tak terpisahkan dalam hidangan Tet
Báo Dân trí•23/01/2025
(Dan Tri) - Dalam budaya Tionghoa, kata "ikan" berarti kekayaan dan kemakmuran. Orang Singapura percaya bahwa makan ikan pada Hari Tahun Baru akan membawa keberuntungan sepanjang tahun.
Ikan merupakan bahan yang populer dan penting dalam hidangan Tet di negara-negara Asia. Di Vietnam, ikan sering muncul dalam hidangan seperti ikan rebus, ikan kukus, atau sup ikan. Tergantung pada daerahnya, cara mengolah ikan akan berbeda-beda, tetapi semuanya tetap mempertahankan cita rasa khas Tet.
Ikan Kukus (Cina)
Dalam budaya Tionghoa, kata "ikan" (魚 - yú) memiliki pelafalan yang mirip dengan kata "surplus", yang berarti kekayaan dan kelimpahan. Oleh karena itu, hidangan ikan merupakan pilihan yang tak terpisahkan di hidangan Malam Tahun Baru. Masyarakat Tionghoa sering menyantap ikan di akhir tahun, tetapi akan membiarkan kepala dan ekornya hingga awal tahun baru, dengan keyakinan bahwa tahun baru akan dimulai dan diakhiri dengan kelimpahan. Selain itu, masyarakat Tionghoa juga menyukai ikan dengan nama-nama yang bermakna positif. Misalnya, ikan mas (jìyú) berarti "keberuntungan", atau ikan lele (níanyú) berarti "tahun surplus". Ikan tak hanya lezat, tetapi juga menyampaikan harapan akan tahun baru yang penuh kelimpahan dan kemakmuran bagi masyarakat di sini (Foto: cicili).
Hidangan ikan (Jepang)
Hidangan ikan memainkan peran penting dalam sajian Tahun Baru tradisional Jepang. Menurut kepercayaan kuno, menikmati hidangan ikan tidak hanya memberikan energi yang melimpah, tetapi juga membantu pikiran lebih fokus dan jernih dalam bekerja dan menjalani hidup. Gomame (ikan teri kering), Kamaboko (kue ikan), dan Tai (ikan kakap merah) adalah tiga hidangan utama dalam sajian Tahun Baru tradisional Jepang. Setiap hidangan memiliki makna khusus, melambangkan hal-hal baik di tahun baru. Gomame (ikan teri kering) dalam bahasa Jepang dapat dipahami sebagai "50.000 bulir padi", melambangkan panen yang melimpah dan makmur. Kamaboko (kue ikan) menonjol dengan warna merah muda dan putihnya yang cerah, melambangkan matahari terbit - simbol keberuntungan dan awal yang cerah bagi negara ini. Sementara itu, Tai (ikan kakap merah) telah lama dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kekayaan, yang berkontribusi membawa hal-hal baik di tahun baru (Foto: Japanese Cooking 101).
Salad Ikan Yu Sheng (Singapura)
Yusheng (salad ikan) adalah salad yang terbuat dari 27 bahan termasuk sayuran, umbi-umbian, salmon, yang dipadukan dengan beragam saus dan rempah. Masyarakat Singapura percaya bahwa menyantap hidangan ini di hari pertama tahun baru akan membawa keberuntungan dan kemakmuran. Setiap bahan dalam Yusheng mengandung makna harapan untuk tahun baru yang baik. Khususnya, ikan melambangkan kemakmuran, wortel melambangkan keberuntungan, lobak hijau melambangkan umur panjang, dan lobak putih melambangkan promosi jabatan. Salad ikan juga memiliki saus dan rempah yang sangat kaya. Kacang tanah yang dihaluskan melambangkan emas dan perak. Saus lima rempah melambangkan 5 berkah, sebuah harapan untuk tahun baru yang penuh sukacita dan keberuntungan (Foto: Food & Wine).
Ikan Rebus (Vietnam)
Ikan bakar merupakan perpaduan lezat ikan mas hitam segar dengan rempah-rempah tradisional seperti lengkuas, jahe, saus Ban, dan air jeruk nipis. Hidangan ini dimasak selama 10-12 jam dalam panci tanah liat berisi kayu lengkeng, menciptakan aroma harum yang meresap ke seluruh serat ikan. Proses perebusan yang lama dengan api kecil membantu ikan menjadi padat, menyerap bumbu secara merata, dan menghasilkan cita rasa unik yang tak tertandingi oleh hidangan ikan bakar lainnya. Dengan perpaduan harmonis antara bahan-bahan alami dan rahasia keluarga, ikan bakar tak hanya menjadi hidangan yang familiar dalam hidangan Tet, tetapi juga melambangkan penghormatan terhadap tradisi dan keindahan budaya kuliner Vietnam. (Foto: Ha Hien).
Dapat dikatakan bahwa ikan tidak hanya menjadi bahan utama dalam hidangan Tet, tetapi juga simbol kelimpahan, keberuntungan dan kesehatan, yang berkontribusi dalam memperkaya budaya kuliner tradisional tidak hanya di Vietnam, tetapi juga di negara-negara Asia selama Tahun Baru.
Komentar (0)