PERSYARATAN PENYELENGGARAAN NEGARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Banyak delegasi Majelis Nasional , banyak orang, dan banyak surat kabar telah menyuarakan alasan mengapa Kementerian Pendidikan dan Pelatihan tidak perlu menyusun buku teks baru, dan telah memberikan banyak alasan yang meyakinkan. Di sini, saya ingin mengklarifikasi apakah Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah melonggarkan manajemennya atau telah kehilangan peran utama negara dalam menyusun kurikulum dan buku teks.
Melaksanakan satu program dengan banyak set buku teks, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan memainkan peran utama dalam menyusun, menguji, mengevaluasi, dan menyetujui buku teks.
Dalam Undang-Undang Pendidikan Tahun 2019, Bab VIII, Bagian 4, Pasal 104 dengan jelas menyatakan persyaratan pengelolaan negara Kementerian untuk program dan buku teks. Secara spesifik, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menetapkan tujuan, program, dan konten pendidikan; kerangka kualifikasi nasional; standar guru; standar dan norma penggunaan fasilitas, perpustakaan, dan peralatan sekolah; penyusunan dan penggunaan buku teks dan kurikulum; ujian, tes, pendaftaran, kerja sama pelatihan, dan pengelolaan ijazah dan sertifikat; serta pengakuan ijazah yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan asing untuk digunakan di Vietnam. Tidak ada persyaratan lain untuk pengelolaan program dan buku teks.
Dengan demikian, jika dibandingkan dengan ketentuan Undang-Undang Pendidikan di atas, setidaknya ada dua hal yang dapat kita lihat: Pertama, terkait tata kelola negara, Undang-Undang Pendidikan tidak mewajibkan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk menyelenggarakan penyusunan buku teks Kementerian. Kedua, selama ini Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah sepenuhnya melaksanakan persyaratan tata kelola negara yang tercantum dalam pasal 4. Mulai dari penyelenggaraan penyusunan dan penilaian program pendidikan umum tahun 2018 hingga peraturan tentang persyaratan penyusunan buku teks dan kriteria penilaian buku teks (Surat Edaran 33) sangat ketat.
Debat buku pelajaran di parlemen: Paradoks semakin banyak sosialisasi, semakin mahal harganya
BAGAIMANA KEMENTERIAN MELAKSANAKAN PERAN PENGELOLAAN NEGARA?
Dalam inovasi ini, program pendidikan baru merupakan faktor hukum terpenting, sementara buku teks hanyalah bahan ajar. Hal terpenting adalah memimpin dalam pengembangan, penilaian, sosialisasi, dan implementasi program. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengambil peran proaktif dan terdepan dalam pengelolaan program oleh negara.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan bertanggung jawab untuk mengarahkan penyusunan, pengujian, penilaian, dan persetujuan buku teks. Menteri Pendidikan dan Pelatihan telah mengeluarkan keputusan untuk membentuk dewan penilai nasional guna meninjau dan menyetujui buku teks bermutu yang telah disetujui oleh Dewan...
Orang tua yang ingin membeli buku pelajaran sesuai dengan Program Pendidikan Umum 2018
Apakah hal-hal ini menjadi tanggung jawab manajemen negara?
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan pemilihan buku pelajaran; berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyusun, menilai, dan menyetujui materi pendidikan lokal; menyiapkan peralatan pengajaran. Kementerian berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah untuk mempersiapkan guru dan staf manajemen pendidikan... Ini juga merupakan kegiatan manajemen negara.
Berikut ini juga menunjukkan implementasi manajemen negara oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan berkoordinasi dengan daerah untuk memandu implementasi program dan buku teks baru. Menteri menerbitkan dokumen untuk mengimplementasikan program pendidikan, menerapkan inovasi dalam pengajaran dan penilaian di sekolah untuk memenuhi persyaratan program 2018; memandu pengembangan dan implementasi rencana pendidikan sekolah, memastikan implementasi program pendidikan umum 2018 fleksibel, sesuai dengan kondisi spesifik daerah dan lembaga pendidikan...
Banyak bukti lain yang dapat dikutip untuk menunjukkan penerapan manajemen negara yang proaktif dan terdepan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan dalam pengembangan kurikulum dan penyusunan buku pelajaran.
Penyusunan kurikulum dan buku teks sesuai Resolusi 88 Majelis Nasional telah berlangsung semakin stabil dan lancar. Tentu saja, inovasi kurikulum dan buku teks masih memiliki beberapa hal yang perlu disesuaikan dan diperbaiki; perlu masukan... tetapi pada dasarnya kurikulum dan buku teks 2018 telah memenuhi persyaratan penting yang tercantum dalam Resolusi 29 Komite Sentral dan Resolusi 88 Majelis Nasional.
Tentu saja, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan masih memiliki keterbatasan tertentu, tetapi tidak dapat dikatakan bahwa Kementerian tersebut lalai atau tidak memainkan peran utama dalam pengelolaan program dan buku pelajaran oleh negara.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)