Militer Thailand mengatakan sekelompok tentara Myanmar melarikan diri melintasi perbatasan Thailand hari ini, 14 Maret, setelah diserang dan didorong keluar dari pangkalan mereka oleh kelompok etnis bersenjata, menurut AFP.
Militer Thailand mengumumkan bahwa anggota kelompok bersenjata etnis Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) di Myanmar menyerang pangkalan militer perbatasan Pulu Tu di Myanmar pada pagi hari tanggal 14 Maret.
Anggota kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) di negara bagian Kayin, Myanmar timur, dalam foto yang diambil pada tanggal 31 Januari 2015.
"Tentara Myanmar mempertahankan pangkalan tersebut, tetapi KNLA akhirnya mengambil alih kendali. Beberapa tentara Myanmar tewas dan beberapa melarikan diri melintasi perbatasan ke Thailand," kata militer Thailand dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu tidak merinci berapa banyak tentara Myanmar yang telah menyeberang ke provinsi Tak di Thailand tetapi mengatakan mereka telah diberikan bantuan kemanusiaan.
Juru bicara sayap militer KNLA, Persatuan Nasional Karen, mengatakan KNLA telah mengambil alih pangkalan militer tersebut sekitar pukul 3 pagi pada tanggal 14 Maret. Anggota KNLA mengambil alih pangkalan tersebut setelah tentara Myanmar "menjatuhkan senjata mereka dan melarikan diri ke Thailand," menurut pernyataan dari Persatuan Nasional Karen.
Saat ini belum ada informasi mengenai reaksi pemerintah militer Myanmar terhadap informasi dari militer Thailand maupun pernyataan dari KNLA.
KNLA adalah salah satu dari puluhan kelompok etnis bersenjata di Myanmar yang masih memerangi militer negara itu, menurut AFP.
Thailand pelajari gagasan pembangunan tembok perbatasan dengan Kamboja
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/binh-si-myanmar-chay-sang-thai-lan-vi-bi-nhom-vu-trang-doi-lap-tan-cong-can-cu-18525031415083091.htm
Komentar (0)