
Sebelumnya, lahan tempat Pak Hoa membangun usahanya berupa cekungan, tergenang air di musim hujan, dan ditumbuhi rumput serta semak belukar di musim kemarau. Hanya sedikit orang di daerah itu yang tertarik bertani. Setiap musim, hanya beberapa pohon pisang kerdil dan beberapa pohon singkong yang bertahan hidup dengan air hujan. Melihat lahan kosong itu, hanya sedikit orang yang menyangka bahwa suatu hari tempat ini akan menjadi sumber pendapatan ratusan juta dong setiap tahun.
Pagi-pagi sekali, peternakan katak milik Bapak Dao Van Hoa ramai dengan suara gemericik air dan suara kodok. Di atas lahan seluas lebih dari 1.000 meter persegi, deretan tangki semen persegi panjang berukuran 5m x 10m, beralas ubin bersih, setengahnya ditutupi jaring untuk menghalangi sinar matahari. Di sebelahnya terdapat kolam berlapis terpal, permukaan airnya berkilauan diterpa cahaya pagi, memantulkan tetesan embun yang masih menempel di rerumputan di sepanjang tepian.

Tiga tahun lalu, saat mengunjungi model budidaya katak di Yen Thanh dan beberapa provinsi di utara, ia menyadari potensi besar dari jenis katak Thailand, spesies akuatik istimewa dengan tubuh yang kokoh, daging yang manis dan harum, harga jual yang stabil, dan hasil produksi yang melimpah. "Saya langsung yakin. Masalahnya adalah melakukannya dengan benar, karena meskipun katak mudah dikonsumsi, mereka sangat sulit dirawat," kenang Bapak Hoa.
Sekembalinya, ia mulai merenovasi lahan rendah yang hanya bisa digunakan untuk menanam padi musim panas. Kolam-kolam dikeruk dalam-dalam, tangki semen dibangun kokoh, dan sumber air bersih disiapkan. Di sekitar tangki, pipa drainase dipasang dengan tepat untuk mengganti air dua kali sehari. Di dalam tangki, papan bambu digunakan sebagai "tempat istirahat" bagi katak-katak agar dapat mengapung dan berjemur, baik untuk menjaga tubuh mereka tetap kering maupun untuk mencegah penyakit.

Proses pemeliharaan dimulai ketika katak bertelur, yang menetas menjadi kecebong hanya dalam 24 jam. Selama periode ini, mereka dipelihara di akuarium kecil selama 25 hari sebelum dipindahkan ke akuarium besar atau kolam. Setiap periode pemeliharaan berlangsung sekitar 100 hari, dari saat 100 ekor katak/kg dilepaskan hingga mencapai 4-5 ekor katak/kg. Berkat kepatuhan yang ketat terhadap teknik pemeliharaan, tingkat kelangsungan hidup katak selalu di atas 98%. Spesies ini memiliki kemampuan beradaptasi yang baik terhadap fluktuasi pH dan suhu, jarang terserang penyakit, dan berkembang secara merata.
Memelihara katak komersial tidak terlalu sulit, yang penting adalah memahami tekniknya dan rajin mengamati kebiasaan katak, serta memperhatikan sumber airnya. Katak adalah amfibi, jadi pada tahap telur, kita dapat menentukan jenis kelaminnya dengan menyesuaikan suhu inkubasi dan menggunakan sistem pompa air sirkulasi untuk menciptakan aliran air yang berkelanjutan agar telur menetas.

Bagian tersulitnya adalah ketika induk katak baru saja bertelur. Kita harus memperhatikan perawatan anak katak selama masa transisi dari berudu menjadi katak dan memberi mereka makan agar mencapai efisiensi tinggi. "Ketika katak sudah besar, makanannya tidak terlalu rewel," kata Pak Hoa.
Mengenai makanan, katak dapat diberi makan pelet sejak usia 1 bulan. Sumber makanan yang kaya dan beragam meliputi makanan hewani seperti ikan kecil, ikan rucah, udang, daging remis, kerang, cacing tanah, serta jagung, beras, kedelai, ampas kacang, molase, dan produk biologis lainnya, yang digiling lalu ditekan menjadi pelet kecil dan diberikan kepada katak setiap hari. Sumber makanan ini aman, bersih, dan menghemat 30-35% biaya pemeliharaan hewan. Selain itu, Bapak Hoa juga menambahkan beberapa vitamin A, D, E, C, dan beberapa jenis dedak industri yang dicampur dalam proporsi tertentu.

Waktu pemberian pakan adalah 2 kali sehari, pukul 07.00 dan 16.00. Jumlah pakan harus secukupnya, sekitar 5-7% dari berat badan katak per hari, jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. "Beri pakan 2 kali sehari, secukupnya untuk dimakan katak, hindari pemberian pakan berlebih yang dapat mencemari air. Air selalu diganti 2 kali sehari, dikombinasikan dengan penggunaan produk biologis untuk membantu menjaga kebersihan lingkungan. Yang terpenting adalah menjaga kebersihan air, pemberian pakan tepat waktu, dan pemberian nutrisi yang cukup. Jika katak sehat, pemeliharaannya sangat mudah," ujar Bapak Hoa.
Selain katak, menggabungkan budidaya padi dan budidaya ikan menciptakan siklus tertutup: Air kaya nutrisi dari kolam ikan mengairi padi, lumpur kolam, dan limbah organik menyuburkan tanaman, menghemat biaya sekaligus melindungi lingkungan. Setiap tahun, model ini memasok pasar dengan hampir 15 ton katak komersial dan jenis katak. Dengan harga jual saat ini 50.000-60.000 VND/kg, setiap tahun, dengan hasil 12 ton katak komersial, setelah dikurangi biaya-biaya, peternakan kataknya menghasilkan keuntungan sekitar 400-500 juta VND. Selain itu, ia juga memiliki sumber pendapatan sekitar 120 juta dari penjualan jenis katak.

"Bertani sekarang butuh perhitungan yang cermat, kita tidak bisa lagi bergantung pada beberapa kali panen padi. Kalau kita tahu cara memanfaatkan lahan, mempelajari tekniknya, dan berani berinvestasi, lahan apa pun bisa menguntungkan," Pak Hoa tersenyum lembut, tangannya yang terbakar matahari masih sibuk mengganti air di kolam katak.
Sumber: https://baonghean.vn/bien-ao-ho-lay-loi-thanh-noi-nuoi-ech-thai-mot-nong-dan-nghe-an-bo-tui-hang-tram-trieu-dong-nam-10304403.html
Komentar (0)