SGGP
Sebuah studi baru oleh Pusat Kesiapsiagaan Lanjutan dan Simulasi Respons Ancaman (CAPTRS, AS) menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk membantu mendeteksi tanda-tanda risiko dan bahkan dapat mencegah kematian jantung mendadak.
Menurut CAPTRS, AI menganalisis faktor kesehatan untuk mengidentifikasi orang-orang yang "berisiko sangat tinggi mengalami kematian jantung mendadak" dari 25.000 orang di Paris (Prancis) dan Seattle (AS) yang meninggal karena serangan jantung mendadak dan 70.000 orang lainnya yang masih hidup, berdasarkan usia, jenis kelamin, dan wilayah tempat tinggal.
Kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk membantu mendeteksi tanda-tanda risiko dan bahkan mencegah kematian jantung mendadak. |
Selain itu, menurut Phil Siegel, pendiri CAPTRS, para peneliti menggunakan AI untuk membuat persamaan risiko yang dipersonalisasi bagi individu dengan menggabungkan data tentang pengobatan tekanan darah tinggi, riwayat penyakit jantung, dan gangguan perilaku seperti penyalahgunaan alkohol. Asosiasi Medis Amerika memperkirakan bahwa AI dapat mengidentifikasi lebih dari 90% orang yang berisiko kematian mendadak, membantu dokter membuat diagnosis yang lebih dini dan lebih bermanfaat.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)