(Dan Tri) - Tuan Jensen Huang selalu sangat rendah hati dan jarang berbagi tentang dirinya sendiri, tetapi ia pernah berbagi dua pelajaran paling berharga dalam pekerjaan dan kehidupannya.
Bapak Jensen Huang (61 tahun) adalah ketua, CEO dan salah satu pendiri Nvidia Corporation - perusahaan manufaktur chip terbesar di dunia dengan nilai pasar lebih dari 3.500 miliar USD.
Pengusaha Taiwan-Amerika ini saat ini merupakan miliarder terkaya ke-11 di dunia dengan kekayaan sekitar 124 miliar USD.
Miliarder itu jarang berbicara tentang dirinya sendiri, tetapi ia pernah berbicara tentang dua pelajaran hidup yang menurutnya paling berharga.
Pelajaran dalam pengendalian waktu
Miliarder Jensen Huang dulu khawatir tidak punya cukup waktu untuk melakukan semua yang ingin ia lakukan. Ia kemudian menyadari bahwa kita semua punya cukup waktu, jika kita tahu bagaimana memprioritaskan pekerjaan dan keluarga dengan tepat.
Tuan Jensen Huang saat ini merupakan miliarder terkaya ke-11 di dunia dengan kekayaan sekitar 124 miliar USD (Foto: CNBC).
Rahasia untuk memanfaatkan waktu secara efektif, kata Pak Huang, adalah berfokus pada tugas-tugas terpenting di tempat kerja dan di rumah. "Jangan mencoba melakukan semuanya."
"Ketahui cara memprioritaskan hal-hal yang paling penting, menerima untuk melewatkan beberapa hal atau bahkan mengorbankan hal-hal yang kurang penting," ungkap Tn. Huang dalam sebuah wawancara.
Ketika kita memprioritaskan tanggung jawab terpenting di tempat kerja dan di rumah, kita semua menjadi lebih produktif dan efisien. Hasilnya, kita juga merasa lebih puas dan seimbang dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Bapak Huang menyampaikan hal ini kepada stafnya dan meminta mereka untuk menuliskan prioritas pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka setiap minggu. Prioritas ini akan dikirimkan melalui email kepadanya dan atasan langsung staf, sehingga semua pihak dapat saling memahami dan bekerja sama.
Email ini wajib dilakukan setiap minggu untuk membantu karyawan mengidentifikasi prioritas mereka sendiri, sehingga membantu mereka lebih fokus dan lebih produktif sepanjang minggu kerja.
Bapak Huang mengapresiasi pentingnya keterampilan manajemen waktu: "Sebagai seorang CEO, waktu tidak selalu menjadi milik saya, jadi saya harus disiplin untuk menjadikan waktu saya benar-benar milik saya dan digunakan untuk hal-hal yang benar-benar bermanfaat."
Pelajaran dari seorang tukang kebun
Tuan Jensen Huang jarang berbicara tentang dirinya sendiri, tetapi ia pernah berbicara tentang dua pelajaran hidup yang ia anggap paling berharga (Foto: CNBC).
Dalam percakapan dengan mahasiswa di Institut Teknologi California (AS), miliarder Jensen Huang mengatakan dia belajar pelajaran penting dari mengamati seorang tukang kebun yang dia temui secara kebetulan di Jepang.
Peristiwa itu terjadi pada suatu musim panas, ketika ia mengunjungi sebuah biara Zen di Kyoto. Di sana, ia melihat seorang tukang kebun bekerja dengan tekun di sebuah kebun yang luas, merawat setiap semak dan bunga meskipun cuaca musim panas yang panas dan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
Tuan Huang mendekati tukang kebun dan semakin tertarik ketika ia melihat bahwa pekerja itu tidak tampak lelah atau patah semangat karena beban kerja yang berat dan cuaca panas.
Ketika ditanya, Bapak Huang mengetahui bahwa pekerja tersebut telah merawat taman biara selama 25 tahun. Pekerja tersebut tahu bahwa meskipun taman itu sangat luas dan banyak pekerjaan yang harus dilakukan, ia masih punya cukup waktu untuk menyelesaikan apa yang perlu dilakukan.
Percakapan singkat ini meninggalkan kesan mendalam bagi Bapak Huang. Ia mengagumi dedikasi dan kesabaran sang tukang kebun dalam pekerjaannya. Melihat cara sang tukang kebun merawat kebunnya, ia memahami keindahan dedikasi dalam bekerja, sikap kerja yang teguh dan sabar.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/2-bai-hoc-gia-tri-nhat-trong-doi-ong-chu-nvidia-jensen-huang-20241207125138930.htm
Komentar (0)