Tanah Putih Kenangan

Di musim bunga alang-alang putih yang bermekaran di seluruh lereng bukit di Binh Lieu, kami tiba di sini dengan banyak hal yang membuat kami bersemangat untuk menjelajahi tanah di ujung timur laut Tanah Air. Tempat ini tidak hanya megah dan sakral, tetapi juga mengandung nuansa budaya etnis minoritas seperti Tay, Dao, San Chi, Hoa... Sebuah Binh Lieu dengan identitas yang kuat tampak melalui warna pakaian setiap kelompok etnis, melalui kebiasaan hidup atau pekerjaan tradisional yang dilestarikan oleh masyarakat hingga saat ini. Setelah menikmati hamparan alang-alang putih, seluruh rombongan menuju ke komune Huc Dong (distrik Binh Lieu), di mana masyarakat San Chi masih melanjutkan kerajinan tradisional membuat bihun dari umbi singkong.

Dari kejauhan, siluet baju hijau dan rok hitam, kostum khas wanita San Chi, tampak di antara bukit dan gunung, samar-samar terlihat di antara pagar bambu tempat menjemur bihun.

Udara di dataran tinggi dingin namun cerah. Udara dingin dan kering serta sinar matahari sangat cocok untuk proses pengeringan alami bihun untuk menghasilkan produk akhir yang berkualitas.

Datang ke sini untuk belajar lebih banyak, saya merasa lebih yakin tentang sumber bahan dan metode pengolahan orang San Chi. Satu-satunya bahan untuk membuat bihun adalah tepung garut.

Selain padi, garut juga ditanam oleh masyarakat Binh Lieu di perbukitan. Meskipun tanahnya agak tandus, tanaman ini tetap tumbuh subur, menghasilkan umbi garut yang tumbuh jauh di dalam tanah dengan rasa yang ringan, kaya pati, dan rendah serat. Oleh karena itu, ketika diekstraksi, pati garut akan dihasilkan dalam jumlah besar. Sebelumnya, pati garut diproduksi secara manual melalui berbagai tahap, tetapi kini, mesin telah mendukungnya sehingga masyarakat tidak perlu lagi bekerja keras.

Selain itu, kebersihan dan keamanan pangan terjamin selama proses penggilingan umbi singkong dan penyaringan tepung singkong. Pengalaman produksi yang telah lama ada kini digunakan dalam tahap pencampuran tepung, pelapisan tepung, dan pengeringan bihun. Teknik pencampuran dan pelapisan tepung sangat penting untuk menghasilkan kertas beras yang tebal dan rata tanpa sobek. Ini juga menjadi rahasia setiap rumah tangga produksi. Potongan-potongan besar kertas beras kemudian diletakkan di atas tikar bambu untuk dikeringkan di luar ruangan. Proses pengeringan bihun terutama bergantung pada alam, sehingga orang-orang di daerah dataran tinggi ini menghargai matahari dan angin setiap jam, setiap hari. Dengan cukup sinar matahari, cukup angin, dan cukup proses pembalikan, potongan-potongan kertas beras ditempatkan di mesin pengiris untuk menghasilkan helai bihun yang panjang dan berukuran sama. Akhirnya, produk jadi dikemas ke dalam karung 1kg yang menunggu untuk diekspor ke pasar.

Berkat lahan pertanian yang aman dengan arahan organik tradisional, hasil panen yang melimpah, soun dari Kelurahan Huc Dong khususnya dan Distrik Binh Lieu pada umumnya telah menjangkau seluruh wilayah. Pendapatan masyarakat pun meningkat pesat. Soun Binh Lieu semakin dikenal konsumen dengan karakteristik serat soun yang luar biasa, yaitu lezat, renyah, dan tidak mengembang saat dimasak. Soun Binh Lieu juga merupakan salah satu produk OCOP utama Provinsi Quang Ninh .

Majalah Heritage