Tarian ini dibawakan oleh seorang dukun, mengenakan kostum tradisional, menunggangi kuda kertas yang terbuat dari bambu dan kertas warna-warni, yang mensimulasikan perjalanan suci. Suara drum, gong, dan doa menciptakan suasana mistis, yang menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi.
Kini, perempuan dan kaum muda juga berpartisipasi dalam tarian kuda kertas sebagai cara melestarikan warisan. Bagi masyarakat Nung Din di Tung Chung Pho, tarian ini merupakan budaya sakral yang dihargai dan dilestarikan sebagai bagian dari jiwa bangsa.
Foto: Le Huy
Majalah Heritage
Komentar (0)