Sebelumnya, pada awal tahun 2024, Kementerian Dalam Negeri menerbitkan dokumen tentang penataan unit layanan publik di bawah Kementerian Pendidikan dan Pelatihan. Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri meminta Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk menyusun rencana jaringan pendidikan universitas dan menyampaikannya kepada Perdana Menteri sesuai peraturan. Rencana ini mencakup penataan dan peningkatan otonomi keuangan unit layanan publik. Secara khusus, Kementerian Dalam Negeri meminta Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk mengarahkan unit layanan publik dalam menyusun dan menerapkan peta jalan menuju otonomi keuangan.
Universitas Ekonomi Kota Ho Chi Minh, salah satu sekolah yang menerapkan otonomi keuangan
FOTO: DAO NGOC THACH
Berdasarkan rencana reorganisasi unit layanan publik di bawah Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, pada akhir tahun 2025, 24 perguruan tinggi perlu menerapkan peta jalan untuk meningkatkan otonomi keuangan mereka, mulai dari tingkat pemenuhan kebutuhan belanja rutin hingga tingkat yang lebih tinggi. Di bawah Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, 11 perguruan tinggi lainnya akan tetap mempertahankan status sekolah otonom. Berdasarkan rencana ini, pada akhir tahun 2025, perguruan tinggi di bawah Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan secara bersamaan menerapkan peta jalan untuk meningkatkan otonomi keuangan mereka.
Transisi menuju model otonomi berdampak kuat pada seluruh kegiatan universitas. Khususnya, selain mendorong otonomi universitas, terdapat pula pembatasan ketergantungan finansial pada anggaran negara. Sebagai contoh, pada tahun 2024, Universitas Nasional Kota Ho Chi Minh akan memiliki 24/36 unit otonomi finansial pada kelompok 2 (66%) dan 12/36 unit otonomi finansial pada kelompok 3 (34%); mengurangi 27% pengeluaran rutin (VND 178 miliar) dari anggaran negara dibandingkan dengan tahun 2021. Jika hanya menghitung jumlah pegawai negeri sipil yang menerima gaji dari anggaran negara, pada tahun 2024 universitas ini hanya akan memiliki 1.154 orang (dari total 6.400 pegawai negeri sipil, atau 18%). Angka ini menurun tajam dibandingkan dengan tahun 2015, ketika jumlah pegawai negeri sipil yang menerima gaji dari anggaran mencapai 3.502/5.603 orang (atau 62,5%).
Dari sisi peserta didik, dampak terbesar ketika universitas beralih ke otonomi adalah kebijakan biaya pendidikan. Saat ini, Peraturan Pemerintah menetapkan batas biaya pendidikan yang berlaku untuk perguruan tinggi negeri berdasarkan jenjang berikut: sekolah yang tidak menanggung biaya rutin, sekolah yang menanggung biaya rutin, sekolah yang menanggung biaya rutin dan biaya investasi, dan sekolah yang menetapkan sendiri biaya pendidikan untuk program studi yang memenuhi standar akreditasi mutu sesuai norma ekonomi dan teknis yang dikeluarkan oleh sekolah tersebut. Dengan demikian, biaya pendidikan untuk sekolah otonom setidaknya dua kali lebih tinggi daripada biaya pendidikan untuk sekolah non-otonom di sektor pelatihan yang sama. Misalnya, untuk jenis sekolah negeri yang sama dan sektor kesehatan yang sama, biaya pendidikan untuk sekolah pada tahun 2024 berkisar antara lebih dari 27 hingga lebih dari 80 juta VND/tahun, tergantung pada sektornya. Meskipun kesenjangan biaya pendidikan antarprogram studi di sekolah negeri cukup besar, kesenjangan antara biaya pendidikan di sekolah negeri dan swasta semakin menyempit.
Dengan tren lembaga pendidikan yang secara bersamaan menjamin otonomi dalam pengeluaran rutin, biaya kuliah universitas tidak akan lagi serendah sekarang. Masalah dukungan keuangan bagi mahasiswa yang kesulitan untuk kuliah perlu dipertimbangkan melalui kebijakan beasiswa, kredit studi, dll.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/xu-huong-dai-hoc-day-manh-tu-chu-185241229230907873.htm
Komentar (0)