Vietnam-USA Society English Center (VUS) menyelenggarakan IELTS Bounty Hunters Gala untuk menghormati 75 siswa yang meraih IELTS 7.0 dan berterima kasih kepada orang tua atas upaya mereka dalam mendampingi anak-anak mereka.
Dengan tema "Lepaskan impianmu, teruslah maju", acara ini menampilkan area Dinding Impian. Bersamaan dengan itu, panitia diam-diam menghubungi keluarga para siswa untuk menanyakan tentang masa kecil dan impian mereka saat ini, lalu membuat kartu berisi mimpi-mimpi yang telah digambar dan menempelkannya di dinding.
"Para siswa terkejut melihat mimpi-mimpi mereka yang naif atau dewasa ketika mereka masih muda," kata penyelenggara.
Orang tua dan siswa melihat amplop berisi impian mereka. Foto: VUS
Nghiem Manh Dat, seorang siswa dengan skor IELTS 7,5, pernah bermimpi "menjadi pilot yang terbang bebas di angkasa". Namun, kini ia berharap dapat kuliah di luar negeri, tepatnya di Australia, dan mendirikan perusahaannya sendiri. Siswa lain dengan skor yang sama, Pham Nguyen Nhat Minh, juga bermimpi menjadi pahlawan super untuk menyelamatkan dunia . Namun, ketika dewasa nanti, ia ingin menjadi pengusaha sukses dan mengajak orang tuanya berkeliling dunia.
Yang terpenting, 75 siswa dalam program ini memiliki tujuan yang sama, yaitu meraih skor tinggi dalam ujian IELTS. Mereka memahami pentingnya bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Hal ini menjadi fondasi yang kokoh dalam perjalanan menaklukkan hal-hal hebat di masa integrasi. "Sertifikat ini bisa menjadi 'tiket' yang membuka jalan, membawa Anda dalam perjalanan menaklukkan dunia yang luas itu," tegas perwakilan VUS.
Siswa dengan skor IELTS tinggi dan orang tua mereka di acara tersebut. Foto: VUS
Pada upacara tersebut, Pham Dinh Kien memberikan presentasi tentang orang tua dengan pertanyaan "Ibu dan Ayah, apa impian kalian?". Ia adalah siswa termuda yang meraih IELTS 7.5. Video Kien menampilkan momen ketika orang tua menyaksikan pencapaian akademis anak-anak mereka. Meskipun anak-anak muda memiliki harapan realistis terkait karier, studi, dan studi di luar negeri, impian orang tua lebih sederhana, yaitu masa depan anak-anak mereka.
Mahasiswa dan orang tua VUS dalam program ini. Video VUS
Setelah video tersebut, Ibu Chau Loan, ibu dari Pham Dinh Kien, mengatakan bahwa semasa kecil, ia juga bermimpi terbang keliling dunia. "Tapi ketika saya punya anak, impian saya adalah anak saya. Saya senang mendengar anak saya bercerita tentang impiannya sehingga saya bisa mendampingi dan membantunya meraihnya. Saya akan selalu mendukungnya," tambahnya.
Serupa dengan Ibu Loan, Ibu Nguyen Thi Phuong Linh, ibu dari Huynh An Khuong (siswa dengan IELTS 7.5), pernah bercita-cita menjadi penari. Namun, kehidupan yang sulit memaksanya untuk mengesampingkan cita-citanya sementara dan beralih karier demi mengurus keluarga. Saat ini, ia hanya ingin anaknya hidup bahagia dan melakukan apa yang disukainya.
Para orang tua terharu saat menonton video rasa syukur. Foto: VUS
Setelah momen ini, para siswa berdiri bersama untuk mengucapkan terima kasih kepada orang tua mereka. Hal ini juga merupakan makna terbesar dari program yang diselenggarakan oleh masing-masing organisasi. Perwakilan VUS menegaskan bahwa, selain kegiatan penghormatan dan penghargaan, unit ini senantiasa ingin menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan, mendorong peran orang tua, dan membimbing anak-anak untuk membangun rasa syukur.
Selain itu, IELTS Bounty Hunters 2023 Honor Ceremony juga berkontribusi terhadap rekor 178.888 mahasiswa VUS yang meraih sertifikat internasional.
Thien Minh
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)