Ini adalah kesempatan penting bagi masyarakat Vietnam untuk mengenang leluhur, menunjukkan rasa terima kasih kepada orang tua, dan menumbuhkan moralitas "mengingat sumber air saat minum".
Asal usul dan makna festival Vu Lan
Festival Vu Lan berawal dari ajaran Buddha, berawal dari kisah Yang Mulia Maudgalyayana yang menyelamatkan ibunya. Menurut legenda, setelah ibu Maudgalyayana meninggal dunia, beliau jatuh ke alam hantu kelaparan. Meskipun beliau telah berlatih dan mencapai pencerahan, beliau menggunakan kekuatan supranaturalnya untuk mempersembahkan nasi kepada ibunya, tetapi ibunya tetap tidak dapat memakannya karena karmanya yang berat.
Sang Buddha mengajarkan bahwa untuk menyelamatkan ibu, seseorang harus mengandalkan kekuatan para biksu dari segala penjuru pada hari pentahbisan diri—bulan purnama di bulan ketujuh kalender lunar. Sejak saat itu, Maudgalyayana memberikan persembahan, dan berkat dedikasi para biksu, ibunya terbebaskan. Kisah ini diwariskan dan menjadi dasar upacara Vu Lan, yaitu upacara bakti kepada orang tua, dalam agama Buddha.
Di Vietnam, Festival Vu Lan telah lama terjalin dengan tradisi pemujaan leluhur, menjadikannya hari raya besar yang sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan. Festival ini merupakan kesempatan bagi anak-anak untuk mengungkapkan bakti mereka kepada orang tua dan leluhur, sekaligus menyebarkan semangat cinta dan syukur di tengah masyarakat.

Ritual dan adat istiadat pada hari Vu Lan
Pada hari ke-15 bulan ke-7 kalender lunar, banyak keluarga Vietnam sering menyiapkan persembahan vegetarian atau non-vegetarian untuk dipersembahkan kepada leluhur mereka. Beberapa tempat juga mengadakan persembahan kepada arwah yang mengembara, dengan tujuan membantu arwah tunawisma.
Di pagoda, upacara Vu Lan diadakan dengan khidmat. Salah satu ritual khasnya adalah upacara penyematan mawar: mereka yang ibunya masih hidup akan mengenakan mawar merah, dan mereka yang ibunya telah meninggal akan mengenakan mawar putih. Ritual ini mengingatkan semua orang untuk menghargai setiap momen ketika orang tua mereka masih ada.
Selain beribadah, banyak orang memilih untuk melakukan perbuatan baik seperti melepaskan hewan, berdonasi, dan membantu yang membutuhkan. Hal ini dianggap sebagai tindakan praktis untuk mengumpulkan berkah dan mendoakan kedamaian bagi orang tua dan keluarga.

Vu Lan - musim bakti dan rasa syukur yang mendalam
Jika Tet Nguyen Dan adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga, Vu Lan adalah musim untuk bersyukur. Orang Vietnam menganggap ini sebagai kesempatan untuk mengingatkan diri mereka sendiri agar berbakti dan menunjukkan kasih sayang kepada orang tua selagi masih bisa.
Dalam kehidupan modern, festival Vu Lan memiliki makna khusus. Banyak anak muda yang jauh dari rumah pulang kampung, berkumpul di sekitar santapan bulan purnama bersama keluarga mereka. Banyak orang pergi ke pagoda untuk berdoa memohon kedamaian, mendoakan orang yang telah meninggal, dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang tua mereka.
Festival Vu Lan bukan hanya tradisi keagamaan, tetapi juga ikatan kekeluargaan. Selama beberapa generasi, moralitas "bakti kepada orang tua" telah diingatkan, dilestarikan, dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Vietnam.

Bagaimana cara yang tepat untuk menghormati bakti kepada orang tua?
Menurut Dr. Vu The Khanh (Direktur Jenderal UIA), seorang anak berbakti yang ingin membalas kebaikan orang tuanya sesuai Dharma harus mengamalkan hal-hal berikut:
Jika orang tua tidak beriman, kita harus mendorong mereka untuk beriman kepada Triratna. Jika orang tua tamak, kita harus mendorong mereka untuk bersedekah. Jika orang tua mengikuti keburukan, kita harus mendorong mereka untuk kembali ke jalan kebaikan. Jika orang tua mengikuti pandangan yang salah, kita harus mendorong mereka untuk kembali ke pandangan yang benar.
Melakukan hal tersebut berarti membayar kembali orangtua sesuai dengan Dharma, tidak hanya membuat mereka bahagia di masa sekarang, tetapi juga menabur berkah di masa depan.
Lebih lanjut, para arwah seringkali berharap agar keturunan mereka melakukan perbuatan baik untuk mempersembahkan jasa kepada leluhur agar mereka dapat kembali ke alam yang damai. Mereka sangat marah ketika melihat keturunan mereka melakukan hal-hal buruk yang mempermalukan orang tua dan leluhur mereka. Mereka juga sangat marah ketika kerabat mereka membunuh hewan atau mempersembahkan sesaji yang berbau busuk.
Oleh karena itu, pada hari ke-15 bulan ke-7 kalender lunar, hendaknya kita memberikan persembahan vegetarian. Anak dan menantu yang baik hendaknya tidak hanya berbakti kepada leluhur, tetapi juga berbelas kasih kepada semua makhluk hidup, tidak hanya memberi dan menyumbangkan materi, tetapi juga menyebarkan Dharma kepada semua makhluk hidup dan masyarakat.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/vu-lan-bao-hieu-ngay-le-thieng-lieng-trong-tam-thuc-nguoi-viet-post2149050963.html
Komentar (0)