Vietnam dan Brasil memperkuat kerja sama di bidang teknologi dan inovasi

Pada tanggal 5 Juli 2025 di Rio de Janeiro, dalam rangka KTT BRICS, Wakil Menteri Sains dan Teknologi Pham Duc Long dan Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Brasil Luciana Santos bertukar Nota Kesepahaman tentang kerja sama di bidang sains, teknologi, inovasi, dan transformasi digital, disaksikan oleh Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.

Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Sains dan Teknologi Nguyen Manh Hung dan Menteri Luciana Santos menandai langkah maju yang penting dalam kerja sama bilateral antara kedua negara di bidang teknologi strategis.

*Wakil Menteri Sains dan Teknologi Pham Duc Long dan Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Brasil, Ibu Luciana Santos, bertukar Nota Kesepahaman (MoU).*

Nota Kesepahaman ini menindaklanjuti Perjanjian Kerja Sama Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang ditandatangani pada tahun 2008, yang menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk memperdalam hubungan bilateral, meningkatkan konektivitas antara lembaga penelitian, universitas, dan perusahaan kedua negara; membuka peluang kerja sama melalui proyek penelitian bersama, meningkatkan pertukaran staf ilmiah, dan memperluas jaringan kerja sama; bersama-sama mengatasi tantangan bersama kedua negara melalui ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan transformasi digital.

Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Brasil, Luciana Santos, menyatakan kegembiraannya atas tercapainya perjanjian ini, yang akan memfasilitasi pendalaman kerja sama kedua negara, terutama di bidang semikonduktor dan kecerdasan buatan. Brasil juga tertarik untuk mendorong aksi bersama dalam transisi energi, keanekaragaman hayati, ketahanan pangan dan gizi, serta lingkungan inovasi.

Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang-bidang berikut: penerapan dan pengembangan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi kinerja tinggi, dan big data; teknologi semikonduktor; promosi ekosistem Internet of Things (IoT) dan teknologi blockchain; tata kelola digital dalam proyek teknologi; komputasi awan; Industri 4.0; teknologi telekomunikasi canggih seperti 5G dan 6G serta aplikasi terkait. Kedua belah pihak juga menekankan pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas; dukungan bagi perusahaan rintisan teknologi dan ekosistem inovasi; serta promosi transformasi digital di bidang-bidang utama seperti kota pintar, layanan kesehatan, dan pendidikan . Selain itu, kedua belah pihak dapat memperluas kerja sama ke bidang-bidang lain dalam lingkup sains, teknologi, inovasi, dan transformasi digital berdasarkan kesepakatan bersama.

Menteri Santos lebih lanjut menekankan potensi kerja sama: "Karena kita berada pada tahap pengembangan yang sama dalam berbagai teknologi, kita memiliki banyak hal untuk dipelajari, dibagikan, dan dimanfaatkan satu sama lain melalui penguatan hubungan antara sumber daya manusia, peneliti, pusat penelitian, taman teknologi, dan bisnis. Kedua negara kita memiliki tujuan yang sama untuk memperluas akses ke teknologi informasi dan komunikasi, serta mendukung kelompok-kelompok yang kurang beruntung dalam proses inklusi digital."

Dengan diumumkannya serangkaian kebijakan, strategi, dan rencana baru-baru ini, seperti Strategi Nasional Sains, Teknologi, dan Inovasi Brasil untuk periode 2025-2035, Kebijakan Industri Baru "Nova Indústria Brazil" (diumumkan pada Januari 2024), dan Rencana Kecerdasan Buatan Brasil (Juli 2024), menunjukkan bahwa Brasil saat ini sedang gencar mempromosikan reindustrialisasi kreatif, transformasi digital, dan pengembangan teknologi-teknologi kunci seperti AI, semikonduktor, komputasi awan, dll. Hal ini merupakan peluang penting bagi Vietnam untuk memperkuat kerja sama dengan Brasil di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama.

Selama perjalanan kerja tersebut, Wakil Menteri Sains dan Teknologi Vietnam Pham Duc Long mengadakan sesi kerja dengan Bapak Celso Nunes, Direktur Inovasi Alterosa MK (Brasil) dan mengunjungi Pusat Penelitian Fisika Brasil, salah satu pusat penelitian unggulan internasional.

Komentar (0)