Vietnam akan mengekspor kain tahan api ke AS, India, Timur Tengah, dan Indonesia

Menurut rencana, pada bulan Juli 2024, Vietnam Textile and Garment Group (Vinatex) akan mengekspor batch pertama kain tahan api ke pasar AS, Indonesia, India, dan Timur Tengah dan terus menawarkan produk ke pasar lain.

Vietnam akan mengekspor kain tahan api ke AS, India, Timur Tengah...

"Pada Juli 2024, pesanan pertama kain tahan api yang diproduksi oleh Vinatex dan Coats Group Inggris akan diekspor ke sejumlah pasar seperti AS, Indonesia, India, dan Timur Tengah," demikian informasi yang dirilis oleh Vinatex.

Khusus untuk pasar Indonesia, terdapat pesanan kain tahan api sebanyak 5.000 meter, disusul pesanan kain tahan api sebanyak 50.000 meter untuk pasar Timur Tengah, kain tahan api sebanyak 5.000 meter untuk pasar India, dan terus ditawarkan ke pasar lainnya.

Bekerjasama dengan Coats Group dalam produksi kain dan pakaian tahan api merupakan langkah uji coba Vinatex di awal tahun ini untuk meneliti dan menemukan ceruk pasar, jalan keluar dari sektor manufaktur tekstil konvensional yang semakin kompetitif.

Oleh karena itu, ini bukan produk konsumen biasa, melainkan produk teknis khusus. Teknologi produksinya merupakan teknologi berhak cipta, dan produk ini tidak diperdagangkan berdasarkan sistem perdagangan normal, melainkan berdasarkan persyaratan hukum pasar. Produk ini akan memasuki pasar khusus, bukan fesyen , melainkan barang teknis, yang menjamin keamanan bagi masyarakat.

Melalui kerja sama strategis ini, Vinatex dan Coats akan bekerja sama dalam produksi kain dan pakaian tahan api, dengan tujuan memasarkan produk kain tahan api senilai 5 juta USD pada tahun pertama.

Vinatex akan memproduksi dan menjual kain dan pakaian tahan api berdasarkan pesanan eksklusif untuk Coats dan anak perusahaannya di seluruh dunia. Coats Group akan bertanggung jawab atas hak cipta teknologi, sertifikasi standar teknis produk, desain & pengembangan produk, transfer teknologi, penjualan, promosi, pemasaran, distribusi, dan pasokan kain tahan api (FR) serta sampel pakaian FR.

Produk kain tahan api diteliti dan diproduksi sesuai dengan proses teknologi tertutup yang ditransfer oleh Coats Group di Vinatex, dari serat - benang - penenunan - pewarnaan - penyelesaian - penjahitan hingga pengemasan, yang memenuhi standar setiap industri.

Selain itu, Coats berkomitmen untuk terus mengembangkan kain FR, memastikan produknya kompetitif dan memenuhi kebutuhan pasar.

Sebelumnya, Vinatex telah bekerja sama dengan Kova Group untuk memproduksi kain tahan api Vinatex-Kova. Produk ini merupakan kombinasi teknologi pewarnaan dan penyelesaian akhir Vinatex yang lengkap dengan teknologi Nano Kova.

Kain Nano tahan api digunakan untuk menjahit pakaian pelindung bagi pekerja di industri berikut: Minyak dan gas, bensin, listrik, pertambangan, penerbangan, kimia... Pada saat yang sama, digunakan untuk produk dalam kehidupan sehari-hari seperti: gorden, sarung sofa, papan setrika, celemek masak, lemari pakaian kain, penutup kendaraan roda 2 dan 4, penutup kios...

Bapak Pham Xuan Trinh, CEO Vinatex, mengatakan: "Setiap tahun, dunia mengonsumsi sekitar 16 miliar dolar AS produk kain tahan api, dengan tingkat pertumbuhan 9% per tahun untuk produk pelindung diri untuk pencegahan dan pemadaman kebakaran. Pasar terbesar adalah Amerika Utara, dengan pakaian pelindung yang diproduksi dari kain tahan api mencapai 4,5 miliar dolar AS, diikuti oleh Eropa, Tiongkok, Jepang, Australia, dan Amerika Selatan."

Vietnam sendiri harus menghabiskan ratusan juta USD dalam mata uang asing untuk mengimpor kain khusus ini.

Sumber