Dalam konteks transformasi digital yang kuat di seluruh dunia, penerapan teknologi 3D dalam kegiatan museum membuka arah baru, memodernisasi upaya pelestarian dan promosi nilai warisan budaya. Museum Sejarah Nasional Vietnam, dengan peran perintis di bidang ini, telah menerapkan teknologi 3D pada kegiatan pameran dan edukasi , menciptakan perubahan terobosan dalam pendekatan publik terhadap khazanah warisan budaya nasional.
Penerapan teknologi di museum merupakan tren yang tak terelakkan untuk melestarikan dan mempromosikan warisan di era digital. Kenyataannya, museum tradisional seringkali menghadapi keterbatasan dalam memperkenalkan warisan kepada publik karena keterbatasan ruang dan waktu pameran. Artefak yang tersimpan diam-diam di balik kaca, meskipun memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, sulit untuk menarik minat generasi muda. Teknologi 3D muncul sebagai solusi untuk masalah ini, menciptakan jembatan yang efektif antara warisan dan publik.
Pameran virtual 3D bertema "Warisan Budaya Buddha Vietnam". Foto: Koleksi
Di Museum Sejarah Nasional, teknologi 3D telah diterapkan sejak 2013, dengan topik-topik pameran seperti "Warisan Budaya Buddha Vietnam" atau "Maskot Vietnam". Ini merupakan langkah eksperimental pertama, yang membuka perjalanan digitalisasi warisan dengan potensi besar untuk dikembangkan. Seiring berjalannya waktu, topik-topik seperti "Vietnam Prasejarah", "Budaya Dong Son", "Dinasti Ngo - Dinh - Tien Le - Ly - Tran" telah diterapkan pada platform digital, menghadirkan akses yang beragam dan fleksibel bagi semua lapisan masyarakat.
Khususnya, sejak tahun 2020, museum telah meningkatkan penerapan teknologinya dengan pameran interaktif 3D bertema "Harta Karun Nasional". Pameran ini dianggap sebagai titik balik penting, tidak hanya membantu melestarikan dokumen dalam jangka waktu lama, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang realistis dan nyata bagi pengunjung. Melalui platform daring, harta karun seperti Gendang Perunggu Ngoc Lu, Makam Perahu Viet Khe, atau karya "Duong Kach Menh" semuanya direkonstruksi secara detail, memungkinkan pengunjung untuk menjelajahinya dari setiap sudut. Fitur interaktif 3D ini memberikan perbedaan ketika pengunjung dapat "menyentuh" setiap garis pola, setiap detail terkecil, sehingga memahami lebih dalam nilai setiap artefak. Masyarakat umum mengunjungi museum daring (Tourday daring) dengan tema: "Menelusuri Sejarah: Budaya Dai Viet pada Periode Ly-Tran" di Museum Nasional Sejarah Vietnam. Foto: bvhttdl
Penerapan teknologi 3D di museum tidak hanya melayani pengunjung, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap kegiatan pendidikan dan penelitian. Siswa berkesempatan mempelajari sejarah melalui aplikasi daring dengan cara yang hidup dan mudah dipahami. Di saat yang sama, para peneliti juga terbantu secara efektif dengan kemampuan mengakses informasi detail dan multidimensi tentang setiap artefak. Teknologi digital telah memberikan nilai tambah yang besar dalam mengubah dokumen sejarah yang membosankan menjadi cerita yang menarik dan mudah dipahami.
Di sisi lain, penerapan teknologi digital di museum juga memperluas peluang untuk terhubung dengan khalayak internasional. Menurut statistik, tema "Harta Karun Nasional" telah menarik puluhan ribu kunjungan dari negara-negara seperti AS, Prancis, Jepang, dan Korea Selatan. Rata-rata, setiap kunjungan berlangsung hampir tiga menit, menunjukkan daya tarik dan kegunaan platform pameran virtual ini. Hal ini merupakan bukti nyata efektivitas teknologi dalam membawa warisan Vietnam ke dunia.
Namun, untuk menerapkan teknologi secara efektif, berinvestasi dalam konten merupakan prasyarat. Selain nilai sejarah dan budaya, faktor estetika artefak juga berperan penting dalam menarik perhatian publik. Artefak berbasis kertas, meskipun memiliki nilai konten yang tinggi, perlu diproses dengan cermat saat dipindahkan ke lingkungan 3D agar tetap hidup dan tidak membosankan. Oleh karena itu, museum harus mempertimbangkan pemilihan teknologi yang tepat, memastikan bahwa teknologi tersebut menghormati nilai warisan sekaligus memenuhi kebutuhan pengunjung modern.
Perjalanan Museum Sejarah Nasional dalam mendigitalkan warisan budaya merupakan bukti perpaduan harmonis antara tradisi dan modernitas. Teknologi tak hanya menjadi alat pendukung, tetapi juga jembatan agar warisan budaya tetap hidup di hati masyarakat. Ke depannya, museum berencana memperluas tampilan virtual koleksi artefak langka lainnya, dan berinvestasi dalam platform interaktif baru untuk menarik lebih banyak perhatian, baik dari dalam maupun luar negeri.
Penerapan teknologi 3D di Museum Sejarah Nasional menandai langkah maju baru dalam upaya melestarikan dan mempromosikan warisan, sekaligus berkontribusi dalam mendekatkan sejarah dan budaya Vietnam kepada dunia, menciptakan nilai-nilai abadi untuk hari ini dan masa depan.
Komentar (0)