Aplikasi C-arm dalam bedah trauma ortopedi: Menghubungkan pengetahuan, menguasai teknologi modern

Pada tanggal 9 Agustus 2025, di Rumah Sakit Umum Hong Ngoc - Phuc Truong Minh, konferensi internasional bertema "Penerapan C-arm dalam praktik bedah trauma ortopedi" berlangsung sukses, menghadirkan lebih dari 100 pakar dan dokter terkemuka dari dalam dan luar negeri.

Assoc. Prof. Dr. Ha Kim Trung menyampaikan pidato pembukaan pada Lokakarya tersebut.

Acara ini didampingi oleh Siemens Healthineers dan perwakilan pusat trauma ortopedi bergengsi dari Austria, Jepang, Taiwan (Tiongkok), dan Vietnam, menciptakan forum profesional yang berkualitas, memperbarui tren teknologi medis canggih, dan membuka banyak peluang untuk kerja sama yang mendalam antarnegara.

Dalam konteks kedokteran modern yang semakin mengutamakan perawatan yang tepat, minimal invasif, dan memperpendek waktu pemulihan, peralatan C-arm, terutama C-arm 3D yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan, telah menjadi alat yang sangat diperlukan di ruang operasi trauma ortopedi.

Namun, untuk memanfaatkan teknologi ini secara efektif dalam setiap kasus spesifik masih merupakan tantangan besar, yang memerlukan pertukaran profesional dan berbagi pengalaman di antara dokter klinis, insinyur biomedis, dan pakar internasional.

Berbicara pada pembukaan lokakarya, Associate Professor, Dr. Ha Kim Trung, Wakil Direktur Medis Rumah Sakit Umum Hong Ngoc - Phuc Truong Minh, mengatakan bahwa lokakarya ini merupakan kesempatan berharga bagi para dokter Vietnam untuk mendekati dan menguasai teknik bedah tercanggih di dunia .

Ia menekankan bahwa, selain berinvestasi dalam fasilitas modern dan memperbarui teknologi baru, Hong Ngoc selalu berfokus pada pelatihan tim dokter yang berkualifikasi tinggi, siap menerapkan teknik bedah yang optimal, dengan tujuan menjadi pusat trauma ortopedi terkemuka di Vietnam, yang memenuhi standar internasional.

Program konferensi berlangsung dengan 7 presentasi mendalam dan 2 operasi daring dari ruang operasi, memberikan gambaran menyeluruh tentang tren perawatan trauma ortopedi modern.

Membuka presentasi, Prof. Dr. Dietmar Krappinger, Wakil Direktur Pusat Trauma Ortopedi Tingkat 1, Universitas Kedokteran Innsbruck, Austria, memaparkan teknik penanganan fraktur asetabulum minimal invasif di bawah panduan pemeriksaan fluoroskopi, yang menegaskan peran penting pencitraan 3D dalam menentukan cedera dan mengarahkan instrumen secara akurat, terutama pada cedera kompleks.

Lokakarya tersebut mempertemukan para pakar terkemuka dari Austria, Jepang, Taiwan (Tiongkok), dan Vietnam.

Berikutnya, Prof. Dr. Hiranaka Takafumi, Direktur Pusat Bedah Sendi, Rumah Sakit Umum Takatsuki, Jepang, berbagi tentang optimalisasi gambar dalam operasi gabungan untuk fraktur kepala femur.

Ia mengatakan bahwa penggunaan 3D C-arm dalam bedah trauma sangat berguna ketika menangani struktur fraktur tiga dimensi yang kompleks. Berkat kemampuannya menampilkan gambar yang jelas secara real-time, perangkat ini membantu dokter menentukan posisi fiksasi tulang yang tepat, mempersingkat waktu operasi dan mengurangi tingkat invasi bagi pasien.

Dari perspektif penerapan AI, Associate Professor, Dr. Meng-Huang Wu, Ketua Departemen Ortopedi, Rumah Sakit Universitas Kedokteran Taipei menyajikan laporan tentang penerapan kecerdasan buatan dalam bedah tulang belakang endoskopi, menekankan peran AI dalam meningkatkan akurasi, mengurangi kerusakan jaringan lunak, dan meningkatkan hasil pengobatan.

Pandangan ini diamini Profesor Dietmar Krappinger yang meyakini bahwa AI akan memainkan peranan yang semakin penting dalam pembedahan, tetapi hanya akan menjadi alat pendukung dan tidak dapat menggantikan keterampilan dan pengalaman ahli bedah.

Selain berbagi pengalaman profesional, puncak lokakarya ini adalah dua operasi daring dari ruang operasi. Kasus pertama adalah pemasangan sekrup pedikel perkutan dalam perawatan degenerasi tulang belakang, yang dilakukan oleh Associate Professor, Dr. Ha Kim Trung, dengan arahan dari Profesor Krappinger.

Berkat penggunaan 3D C-arm yang terintegrasi dengan AI, proses menemukan lesi dan memasang sekrup menjadi cepat dan akurat, meminimalkan invasi jaringan lunak, membantu pasien memulihkan mobilitas sejak dini.

Operasi kedua adalah penggantian lutut total menggunakan metode penyelarasan kinematik tanpa pemotongan tendon, sebuah teknik canggih yang dilakukan oleh Dr. Le Quang Huy bekerja sama dengan Prof. Dr. Hiranaka Takafumi. Teknik ini membantu mempertahankan jaringan lunak secara maksimal, memposisikan sendi buatan di sepanjang sumbu gerak alami tubuh, mengurangi nyeri pascaoperasi, dan memungkinkan pasien untuk berjalan hanya dalam 1-2 hari.

Acara ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi para pakar internasional. Profesor Dietmar Krappinger sangat mengapresiasi penyelenggaraan acara ini dan berkomitmen untuk bekerja sama jangka panjang dengan Rumah Sakit Umum Hong Ngoc dalam transfer teknologi dan pelatihan profesional.

Para delegasi juga menyampaikan harapan mereka agar kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan secara berkala, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualifikasi profesional dan kemampuan integrasi internasional para dokter Vietnam.

Sumber: https://baodautu.vn/ung-dung-c-arm-trong-phau-thuat-chan-thuong-chinh-hinh-ket-noi-tri-thuc-lam-chu-cong-nghe-hien-dai-d354223.html