Timnas U-23 Indonesia harus meletakkan fondasi bagi timnas U-23 Vietnam untuk menorehkan sejarah baru bagi sepak bola muda di kawasan: menjuarai Kejuaraan Asia Tenggara U-23 untuk ketiga kalinya berturut-turut .

Bagi media dan sebagian besar penggemar sepak bola Indonesia, rasa kekalahan masih pahit.

AUFC - U23 Vietnam U23 Dong Nam A.jpg
Vietnam U-23 menjuarai Kejuaraan Asia Tenggara U-23 untuk ketiga kalinya berturut-turut. Foto: AUFC

Beberapa surat kabar, termasuk Bola, bahkan menyalahkan stadion Gelora Bung Karno karena dikutuk, karena Indonesia tidak pernah menang di sini dalam final tingkat tim atau pertandingan tim nasional penting selama 38 tahun.

Nguyen Cong Phuong: Siapa pahlawan yang membantu U23 Vietnam memenangkan kejuaraan Asia Tenggara? Nguyen Cong Phuong: Siapa pahlawan yang membantu U23 Vietnam memenangkan kejuaraan Asia Tenggara?

Namun, di balik kekalahan 0-1 tersebut, komentator sepak bola ternama Weshley Hutagalung mengatakan, banyak faktor penting yang perlu diperhatikan dan dievaluasi secara matang oleh Timnas U-23 Indonesia untuk menatap masa depan.

"Faktor yang paling mengkhawatirkan saat menghadapi Vietnam U-23 adalah pertarungan psikologis. Karena tantangan terbesar bagi pemain muda adalah stabilitas dan pengendalian emosi," ujar komentator tersebut kepada Kompas.

"Mengganggu konsentrasi lawan menjadi senjata timnas U-23 Vietnam untuk mengganggu gaya bermain timnas U-23 Indonesia," komentar Bapak Hutagalung.

Menurut pakar sepak bola ini, kelemahan timnas U-23 Indonesia terlihat jelas saat bola mencapai sepertiga akhir lapangan. Rotasi pemain mungkin disebabkan oleh faktor fisik, tetapi menurut komentator Weshley, hal itu justru mengurangi kualitas serangan "Garuda Muda".

Kompas - U23 Indonesia U23 Vietnam.jpg
Tim U-23 Vietnam mendominasi permainan dan unggul secara mental. Foto: Kompas

Atau dengan kata lain, pelatih Kim Sang Sik benar-benar mengungguli koleganya dari Belanda.

Kim Sang Sik memahami taktik Vanenburg dengan mendorong Doni Tri Pamungkas ke tengah. Alih-alih memainkan peran kreatif dan menerobos pertahanan, pemain ini bermain terlalu rendah .

"Pada pertandingan terakhir, rasanya Timnas U-23 Indonesia tidak punya pilihan serangan alternatif untuk mencari ruang di depan pertahanan Timnas U-23 Vietnam ," komentar jurnalis berusia 54 tahun itu.

Kompas - Vanenburg U23 Indonesia U23 Vietnam.jpg
Pelatih Vanenburg gagal secara taktis. Foto: Kompas

Komentator ternama itu melanjutkan: "Terobosan yang diharapkan penggemar dari Rahmat Arjuna, Rayhan Hannan, atau Frengky Missa tidak memenuhi harapan."

Kompas - Jens Raven U23 Indonesia U23 Vietnam.jpg
Jens Raven hanya berkeliaran. Foto: Kompas

Menurut pakar Weshley, U23 khususnya dan sepak bola Indonesia umumnya harus menerima kenyataan, agar bisa berbenah diri untuk bisa masuk ke turnamen-turnamen besar di masa mendatang.

"Harus kita akui, U-23 Vietnam tahu betul bagaimana mereka ingin bermain di pertandingan final melawan U-23 Indonesia," pungkasnya.

Saksikan Kejuaraan Sepak Bola U23 Asia Tenggara 2025 secara langsung dan lengkap diFPT Play, kunjungi http://fptplay.vn

Sumber: https://vietnamnet.vn/u23-indonesia-don-dieu-can-phai-hoc-u23-viet-nam-2427352.html