Pemain Thailand berlatih keras untuk kualifikasi U23 Asia - Foto: Siamsport
U23 Thailand: Tekad dan wajah-wajah baru
Timnas U-23 Thailand di bawah asuhan pelatih Thawatchai Damrong-Ongtrakul sedang aktif berlatih di Akademi Yamaoka Hanasaka 1. Selama sesi latihan, pelatih Thailand ini berfokus pada pengembangan sistem serangan dan pertahanan, terutama penyelesaian akhir.
Semangat tim sangat tinggi, terutama dengan kedatangan wajah-wajah baru. Striker PT Prachuap FC, Jehanafi Mama, tak dapat menyembunyikan kegembiraannya saat dipanggil ke tim nasional untuk pertama kalinya. Ia melihat hal ini sebagai inspirasi besar dan berharap dapat memotivasi kaum muda di daerah pedesaan.
"Saya sangat senang dan bersemangat. Saya berasal dari daerah pedesaan dan ingin menginspirasi kaum muda untuk percaya bahwa kita bisa melakukan hal yang sama," ujar Jehanafi kepada media.
U23 Indonesia: "Bala bantuan" dari Eropa
Setelah meraih posisi runner-up Piala Asia Tenggara U-23 2025, Timnas U-23 Indonesia tengah gencar mempersiapkan diri menghadapi kualifikasi U-23 Asia 2026. Berbekal keunggulan kandang di Gelora Delta (Sidoarjo), tim asuhan pelatih Gerald Vanenburg ini memasang target besar di Grup J yang dihuni U-23 Korea, Laos, dan Makau.
Dion Markx bersama presiden Erick Thohir - Foto: Bola
Untuk memperkuat posisinya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana mendatangkan banyak pemain naturalisasi berkualitas dari Eropa. Menurut surat kabar Bola, 5 nama besar yang berpotensi dipanggil antara lain: Dion Markx (bek tengah dari TOP Oss Club, Belanda) dan Tim Geypens (bek kiri dari FC Emmen Club, Belanda). Saat ini, keduanya telah menyelesaikan proses naturalisasi.
Berikutnya, mereka juga akan kedatangan Mathew Baker (bek serba bisa asal Melbourne City, Australia) dan Welber Jardim (gelandang tengah U20 São Paulo, Brasil), pemain muda berbakat yang pernah memperkuat timnas muda Indonesia.
U23 Malaysia: Mengharapkan kekuatan dari pemain lokal
Istimewanya, daftar pemain yang dipanggil Malaysia untuk kualifikasi AFC U23 2026 kali ini hanya berisi dua pemain naturalisasi, yakni Gabriel Palmero dan Fergus Tierney.
Khususnya, timnas U-23 Malaysia merupakan salah satu tim dengan proses persiapan terlama untuk kualifikasi AFC U-23 2026. Mereka berkumpul lebih awal, menjalani banyak pertandingan persahabatan, dan bahkan berangkat ke Thailand dua minggu lebih awal untuk beradaptasi dengan lapangan dan cuaca.
Namun, meskipun telah melakukan investasi dengan cermat, pelatih Nafuzi Zain dan timnya masih memiliki banyak kekhawatiran.
Dalam rangkaian pertandingan persahabatan terakhir, timnas U-23 Malaysia kalah dalam kedua pertandingan melawan timnas U-23 Kuwait dengan skor yang sama, 0-1. Satu-satunya kemenangan mereka adalah kemenangan telak 11-0 atas tim kasta ketiga Thailand, Nonthaburi United, hasil yang tidak banyak menunjukkan kekuatan mereka.
Pakar domestik tidak optimistis dengan peluang Malaysia untuk maju (baju kuning) - Foto: tangkapan layar
Hasil ini memperpanjang catatan mengecewakan dari turnamen Asia Tenggara U-23 2025, di mana Tigers tersingkir dari babak penyisihan grup dan hanya mampu meraih satu kemenangan melawan Brunei.
Dengan situasi saat ini, para pakar Malaysia tidak terlalu optimistis dengan peluang tim tuan rumah untuk lolos. Berada di Grup F bersama tuan rumah Thailand, Lebanon, dan Mongolia, tim U-23 Malaysia harus berusaha keras untuk melewati babak kualifikasi yang sulit.
Sumber: https://tuoitre.vn/cac-nuoc-dong-nam-a-chuan-bi-gi-cho-vong-loai-u23-chau-a-2026-20250901102342861.htm
Komentar (0)