Pertandingan berlangsung di Provinsi Songkhla (Thailand) dengan suasana yang meriah. Semua tiket terjual habis oleh suporter Thailand, sehingga banyak penonton harus mengantre panjang untuk masuk stadion. Sorak sorai penonton tuan rumah membantu Thailand mengawali pertandingan dengan lebih baik, menang 15-12 di babak pertama berkat penampilan gemilang striker Ratsamee Thongsod.
Namun, titik balik terjadi di babak kedua ketika para pemain Vietnam memperkuat formasi dan menerapkan pertahanan yang solid serta serangan balik yang efektif. Striker Ngoc Yen bermain gemilang dengan gerakan-gerakan penentu, membantu tim tuan rumah menang 15-8. Di babak ketiga, koordinasi yang baik dan keberanian dalam setiap gerakan membantu Vietnam mendominasi permainan, mengungguli lawan mereka dengan skor 15-7.
Skor akhir ditentukan oleh kesalahan servis pemain Thailand, Wiphada Chitphuan. Momen itu juga menandai momen di mana seluruh tim Vietnam menangis tersedu-sedu. Para pemain dan staf pelatih berpelukan dan merayakan kemenangan. Ini adalah ketiga kalinya tim putri Vietnam memenangkan kejuaraan dunia, setelah menang dua kali pada tahun 2022 dan 2023.
Kekalahan ini menyebabkan tim putri Thailand terus gagal meraih gelar, setelah kalah dari Vietnam di final Piala Dunia pada bulan Maret tahun ini.
Beberapa jam sebelumnya, tim sepak takraw putra Vietnam kalah dari Jepang di pertandingan final nomor empat lawan empat yang sama, dengan skor 0-2. Ini adalah keempat kalinya tim putra Vietnam terhenti di final dunia, meskipun telah mengalahkan Thailand di semifinal. Tim sepak takraw Vietnam saat ini telah meraih 2 medali perak dan 1 medali emas di turnamen tahun ini.
Sumber: https://hanoimoi.vn/tuyen-cau-may-nu-viet-nam-vo-dich-the-gioi-noi-dung-4-nguoi-710582.html
Komentar (0)