Sekolah Menengah Atas Hai Phong Le Hong Phong dikritik oleh orang tua karena menyelenggarakan perjalanan pengalaman ke 4 provinsi tengah dengan biaya lebih dari 2,8 juta VND, dan harus dihentikan sementara.
Pada sore hari tanggal 3 Januari, Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Hai Phong mengumumkan informasi di atas.
Kejadian ini bermula dari unggahan salah satu akun media sosial yang kesal karena pihak sekolah menyelenggarakan wisata pengalaman dengan biaya 2,8 juta per siswa.
"Kira-kira 120 juta untuk satu kelas berisi 40 siswa. Kalau saya tidak melepas anak saya, saya takut saya akan mengasihani diri sendiri. Jalan-jalan sebentar saja bisa menghabiskan uang kuliah 3 bulan," renung orang ini. Unggahan tersebut menarik ribuan interaksi, yang menimbulkan kehebohan di Hai Phong. Banyak orang setuju, mengatakan bahwa mengatur perjalanan di saat para siswa sedang mempersiapkan ujian kelulusan SMA tidaklah tepat.
SMA Le Hong Phong di Distrik Hong Bang, Kota Hai Phong. Foto: Le Tan
Menurut Bapak Dinh Hong Tiep, Kepala Sekolah Menengah Atas Le Hong Phong, kegiatan eksperiensial siswa kelas 12 merupakan bagian dari program pendidikan umum dan kegiatan ekstrakurikuler yang diajarkan oleh wali kelas.
Rencananya, program bertajuk "Menelusuri Sejarah" ini akan berlangsung selama tiga hari dua malam (13-15 Maret) dan akan mengunjungi provinsi Nghe An, Ha Tinh, Quang Binh , dan Quang Tri. Biaya per siswa adalah 2,83 juta VND, dan keikutsertaan bersifat opsional. Melalui survei, 423 dari 480 siswa terdaftar.
Sekolah berencana untuk memiliki rencana agar siswa yang tidak berpartisipasi tetap dapat memahami materi yang diwajibkan. Namun, karena adanya penolakan terkait pendanaan, sekolah terus meminta pendapat orang tua.
Departemen Pendidikan dan Pelatihan mengatakan bahwa pihaknya hanya akan mengizinkan sekolah menyelenggarakan kegiatan pengalaman di luar sekolah apabila pihaknya memastikan persetujuan orang tua dan kontribusi keuangan yang sesuai.
Kegiatan eksperiensial dan kunjungan lapangan kini populer di sekolah-sekolah di seluruh negeri. Selain nilai edukasi yang positif, penyelenggaraan kegiatan ini, terutama di daerah terpencil, juga dapat menimbulkan masalah terkait keamanan pangan dan keselamatan lalu lintas, serta dapat membuat orang tua khawatir akan biayanya.
SMA Le Hong Phong telah berdiri selama lebih dari 60 tahun dan merupakan salah satu sekolah terbaik di Hai Phong. Sekolah ini memiliki sekitar 30 kelas dengan 1.400 siswa.
Le Tan
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)