Aljazair telah meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengadakan pertemuan darurat guna membahas situasi terkini terkait serangan militer Israel terbaru di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Protes besar-besaran meletus di Israel menyusul penemuan jenazah sandera di Gaza. (Sumber: AP) |
Saluran berita AL24 mengutip berita di atas dari Radio Aljazair, yang menyatakan bahwa negara Afrika ini adalah anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, oleh karena itu, menaruh perhatian besar terhadap situasi di wilayah konflik Palestina-Israel.
Seruan Aljazair disampaikan pada 2 September, dalam konteks konflik Israel-Hamas yang terus berkembang rumit ketika akhir pekan lalu, tentara Israel menemukan mayat 6 sandera di sebuah terowongan di Gaza.
Sementara itu, pada awal September, tentara Israel terlibat dalam pertempuran sengit dengan militan Hamas, menewaskan sedikitnya 48 warga Palestina di Jalur Gaza. Israel juga berulang kali melancarkan serangan udara terhadap kamp-kamp pengungsi, menewaskan banyak orang.
Israel juga melancarkan kampanye militer besar-besaran di Tepi Barat, rumah bagi 3,3 juta warga Palestina. Menurut Otoritas Kesehatan Palestina, lebih dari 660 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di seluruh wilayah tersebut sejak konflik dimulai pada Oktober 2023.
Perkembangan ini diperkirakan akan terus membayangi proses negosiasi, sekaligus memberi tekanan lebih besar pada pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan guna menyelamatkan para sandera.
Dalam perkembangan lain, pada tanggal 4 September, Radio dan Televisi Nasional Lithuania (LRT) menggemakan Penasihat Kebijakan Luar Negeri Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, Asta Skaisgiryte, yang mengatakan bahwa kunjungan yang direncanakan Presiden Israel Isaac Herzog ke negara Baltik tersebut dapat terjadi setelah ketegangan di Timur Tengah mereda.
Menurut sumber-sumber diplomatik , kunjungan Presiden Herzog ke Lituania awalnya dijadwalkan pada bulan Juni, tetapi kemudian ditunda hingga musim gugur. Menurut Ibu Skaisgiryte, Vilnius belum menetapkan tanggal pasti untuk kunjungan tersebut.
"Kunjungannya masih dalam agenda kami, tetapi kami ingin situasi di Timur Tengah sedikit mereda... Hal itu tentu akan menciptakan konteks yang lebih baik untuk kunjungan presiden Israel karena situasi di sana masih sangat tegang," ujar Ibu Skaisgiryte kepada para wartawan.
Israel telah berjuang dalam beberapa bulan terakhir untuk menggalang dukungan global bagi perangnya dengan Hamas di Jalur Gaza, dan sekutu Barat sekarang mendesak Israel untuk mencapai gencatan senjata.
Komunitas internasional prihatin dengan penggunaan kekuatan Israel yang tidak proporsional dalam konflik tersebut, yang telah menyebabkan korban sipil dan memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah terpadat di dunia tersebut. Namun, Israel bertekad untuk menghancurkan Hamas sepenuhnya dan menuduh gerakan tersebut menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/truoc-dien-bien-moi-o-trung-dong-algeria-muon-hdba-hop-khan-chuyen-tham-lithuania-cua-tong-thong-israel-bi-hoan-284936.html
Komentar (0)