Kementerian Perdagangan Tiongkok mengkritik penerapan tarif sebesar 10% oleh presiden AS terhadap barang-barang Beijing karena "mengganggu perdagangan normal antara Tiongkok dan AS".
Barang-barang ditumpuk di pelabuhan di provinsi Jiangsu, Tiongkok - Foto: REUTERS
Dalam sebuah pernyataan pada tanggal 2 Februari, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan Beijing akan mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mengambil "tindakan balasan yang sesuai untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingannya sendiri."
"Kenaikan tarif sepihak AS sangat melanggar aturan WTO," tuduh Kementerian Perdagangan Tiongkok, seraya menyatakan bahwa langkah tersebut "tidak hanya gagal menyelesaikan masalah AS sendiri, tetapi juga mengganggu kerja sama ekonomi dan perdagangan normal antara Tiongkok dan AS." Tiongkok menyatakan "sangat tidak puas dengan hal ini dan dengan tegas menentangnya."
Pernyataan itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif 10% pada impor China untuk menghentikan aliran fentanil, obat penghilang rasa sakit yang adiktif, ke AS.
Bersama Tiongkok, AS juga mengenakan pajak sebesar 25% atas barang dari dua mitra dagangnya, Kanada dan Meksiko. Pajak ini akan berlaku mulai 4 Februari.
"Kami mendesak AS untuk mengambil pendekatan yang objektif dan rasional terhadap masalah domestik, seperti fentanil, alih-alih menggunakan ancaman pengenaan tarif terhadap negara lain," kantor berita AFP mengutip pernyataan Tiongkok.
Tiongkok juga "mendesak AS untuk memperbaiki kesalahannya, menghadapi masalahnya, berdialog secara terbuka dengan Tiongkok, memperkuat kerja sama, dan mengelola perbedaan berdasarkan kesetaraan, saling menguntungkan, dan saling menghormati."
Sebelumnya, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum juga menegaskan akan menanggapi kebijakan pajak AS. Sheinbaum mengatakan ia telah meminta menteri ekonomi negara itu untuk "menerapkan Rencana B, yang telah kami terapkan, termasuk langkah-langkah tarif dan non-tarif untuk melindungi kepentingan Meksiko."
Senada dengan itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah resmi mengumumkan langkah-langkah untuk menanggapi kebijakan tarif baru AS. Oleh karena itu, Kanada akan mengenakan pajak sebesar 25% atas barang-barang AS senilai 155 miliar dolar Kanada ($106,5 miliar), mulai 4 Februari.
Ottawa juga mempertimbangkan sejumlah tindakan non-tarif, termasuk yang terkait dengan mineral penting, pengadaan energi, dan kemitraan lainnya dengan Amerika Serikat.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/trung-quoc-se-khieu-nai-wto-ve-chinh-sach-thue-quan-cua-my-20250202110511881.htm
Komentar (0)