Pada tanggal 17 September, surat kabar Vedomosti melaporkan bahwa Rusia dan Tiongkok akan beralih ke pembayaran mata uang kripto untuk menghindari sanksi.
Rusia dan Tiongkok mulai menguji transaksi mata uang kripto untuk menghindari sanksi. (Sumber: Rianovosti) |
Pemerintah Rusia kini telah mulai menguji penggunaan mata uang kripto untuk membayar barang impor dari China.
Di bawah rezim peraturan eksperimental (EPR), kelompok importir pertama telah dibentuk dan diizinkan membayar dalam mata uang kripto untuk barang-barang dari ekonomi terbesar kedua di dunia.
Kelompok ini mencakup perusahaan perdagangan elektronik dari Beijing, beberapa anggota Kamar Dagang dan Industri Rusia, dan beberapa bank.
Menurut sebuah sumber, prioritas penggunaan pembayaran mata uang kripto dalam kerangka EPR telah diberikan kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok yang mengimpor barang-barang dengan fungsi ganda. Perusahaan-perusahaan ini khususnya terdampak sanksi AS.
Banyak bank di ekonomi terbesar kedua telah berhenti melakukan pembayaran kepada perusahaan-perusahaan tersebut karena takut dikenakan sanksi sekunder dari Washington.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tranh-trung-phat-trung-quoc-va-nga-chon-huong-di-moi-khong-can-su-dung-ruble-hay-nhan-dan-te-286713.html
Komentar (0)