Pengadilan banding di Washington DC memutuskan pada tanggal 6 Desember bahwa AS dapat melarang TikTok beroperasi di negara tersebut karena masalah keamanan nasional, menguatkan putusan yang mengharuskan aplikasi China tersebut dijual ke perusahaan Amerika.
Kantor TikTok di Culver City, California
Panel banding tiga hakim di Washington DC memutuskan bahwa Kongres AS memiliki hak untuk bertindak terhadap TikTok untuk melindungi keamanan nasional AS, menurut Reuters pada 7 Desember.
Putusan tersebut menyusul peringatan dari pejabat AS yang khawatir tentang kemungkinan bahwa pemerintah Tiongkok dapat memaksa perusahaan induk TikTok, ByteDance (berbasis di Tiongkok), untuk menyerahkan akses ke data pengguna AS dan memanipulasi apa yang dapat dilihat warga Amerika di platform tersebut.
Pengadilan Banding Wilayah Distrik Columbia menolak argumen TikTok dan beberapa pengguna utama aplikasi tersebut yang menyatakan bahwa larangan tersebut melanggar hak kebebasan berbicara warga Amerika.
"Amandemen Pertama ada untuk melindungi kebebasan berbicara di Amerika Serikat. Dalam kasus ini, pemerintah AS hanya bertindak untuk melindungi kebebasan tersebut dari negara saingan dan membatasi kemampuannya untuk mengumpulkan data pengguna di Amerika Serikat," tulis Hakim Douglas Ginsburg.
Presiden Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang bipartisan pada bulan April yang mewajibkan TikTok untuk menjual asetnya di AS paling lambat 19 Januari 2025 atau dilarang sepenuhnya di negara tersebut.
TikTok menyatakan kekhawatiran keamanan nasional AS berlebihan dan hanya spekulasi. TikTok berencana mengajukan banding ke Mahkamah Agung, tetapi para hakim di sana tidak diwajibkan untuk menangani kasus tersebut.
ByteDance menyatakan tidak dapat dan tidak akan menjual bisnisnya di AS. Pemerintah Tiongkok menentang penjualan paksa TikTok.
Larangan ini tidak mengkriminalisasi 170 juta pengguna TikTok di AS untuk terus menggunakannya. Namun, larangan ini melarang toko aplikasi seluler di Google dan Apple untuk mengizinkan pengguna mengunduh atau memperbarui aplikasi, serta melarang layanan yang menyediakan sumber daya server untuk mendukung aplikasi tersebut. Langkah-langkah ini secara efektif akan menghentikan operasi TikTok di AS.
Google dan Apple belum mengatakan bagaimana mereka akan mematuhi larangan TikTok.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/toa-phuc-tham-my-giu-nguyen-ban-an-buoc-tiktok-phai-ban-cong-ty-185241207060839348.htm
Komentar (0)