Pengguna perangkat yang menjalankan sistem operasi Android mungkin akan segera menemukan fitur yang telah lama hilang pada peramban Chrome: bilah penanda.
Menurut situs web teknologi HowToGeek, raksasa teknologi Google (AS) akan meluncurkan fitur dasar yang tidak ada pada peramban Chrome.
Pengguna perangkat yang menjalankan sistem operasi Android mungkin akan segera menemukan fitur yang telah lama hilang pada peramban Chrome: bilah penanda.
Chrome adalah salah satu peramban internet terpopuler di dunia saat ini. Ketiadaan bilah bookmark selalu menjadi kekurangan utama Chrome di Android, terutama bagi pengguna tablet.
Peramban pesaing seperti Vivaldi dan Safari di tablet iPad telah lama memiliki fitur ini. Sementara itu, Google cukup lambat dalam merespons permintaan pengguna.
Bilah bookmark membantu pengguna mengakses situs web favorit mereka dengan cepat hanya dengan satu klik, meningkatkan efisiensi kerja dan penelusuran. Penambahan fitur ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pengguna Chrome di sistem operasi Android.
Belum jelas saat ini opsi tampilan apa yang akan ditawarkan Google untuk bilah bookmark, apakah dukungan Chrome akan tersedia di iPad, dan kapan akan "diungkapkan" secara resmi. Namun, ini merupakan kabar baik bagi mereka yang menyukai peramban Chrome dan menginginkan pengalaman yang konsisten di semua perangkat.
Pemerintah AS telah meminta hakim untuk memerintahkan Google menjual peramban Chrome-nya. Dalam dokumen pengadilan, Departemen Kehakiman AS menyerukan reformasi praktik bisnis Google, termasuk pelarangan perjanjian yang memungkinkan Google menjadi mesin pencari default di ponsel pintar dan pencegahan eksploitasi sistem operasi seluler Android.
Pejabat antimonopoli AS mengatakan mereka bahkan mungkin mengharuskan Google menjual sistem operasi Androidnya jika upaya hukum tidak mencegah raksasa teknologi itu menggunakan kendalinya atas sistem operasi seluler demi keuntungannya sendiri.
Usulan tersebut menandai perubahan signifikan oleh regulator AS, yang telah memberikan keleluasaan kepada raksasa teknologi sejak gagal memecah Microsoft dua dekade lalu.
Sementara itu, Tn. Kent Walker, Presiden Urusan Global di Google, mengatakan: "Pendekatan departemen tersebut akan mengakibatkan intervensi pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya, merugikan konsumen, pengembang, dan usaha kecil Amerika, serta membahayakan kepemimpinan ekonomi dan teknologi global Amerika."
Tn. Walker mengatakan Google akan membuat rekomendasi dalam pengajuan, yang diharapkan akan diajukan pada bulan Desember 2024, dan akan menyampaikan argumen pada sidang pada bulan April 2025 di hadapan Hakim Pengadilan Distrik Amit Mehta./.
[iklan_2]
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/tinh-nang-moi-nhung-khong-la-cua-trinh-duyet-chrome-post998311.vnp
Komentar (0)