Jejaring sosial X, yang diakuisisi oleh miliarder Elon Musk pada tahun 2022, mengalami pemadaman jaringan yang meluas pada 10 Maret, terutama pada aplikasi selulernya, menurut The New York Times mengutip data dari situs web Downdetector.
X mengalami pemadaman jaringan global pada tanggal 10 Maret.
Gangguan pertama jaringan sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) tercatat sebelum pukul 5:00 sore pada 10 Maret (waktu Vietnam), setelah itu situs web dan aplikasi kembali beroperasi normal.
Namun, pada pukul 20.00 di malam yang sama, pemadaman jaringan berikutnya terjadi dan X mencatat 41.000 laporan akun yang tidak dapat diakses. Satu jam kemudian, X mengalami pemadaman jaringan ketiga, dan banyak pengguna tidak dapat mengakses situs web dan aplikasi.
"Serangan peretasan skala besar dilakukan untuk menonaktifkan jaringan X dengan alamat IP yang berasal dari Ukraina," kata miliarder Musk kepada Fox News dalam sebuah wawancara pada pagi hari tanggal 11 Maret (waktu Vietnam).
Namun, sekelompok peretas berjuluk Dark Storm muncul di Telegram pada 10 Maret untuk mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Penjahat siber terkadang menggunakan alamat IP palsu untuk menyembunyikan identitas mereka saat melancarkan aksinya. Oleh karena itu, tim investigasi seringkali kesulitan melacak serangan peretas.
Musk berjanji tidak akan memutus Starlink Ukraina, berdebat dengan menteri luar negeri Polandia
Percakapan daring antara miliarder Musk dan Presiden AS Donald Trump tahun lalu juga terganggu oleh masalah teknis. Saat itu, Musk juga cepat menuduh tanpa memberikan bukti apa pun.
Perwakilan X belum menanggapi pertanyaan dari media Amerika tentang apa yang terjadi pada 10 Maret, serta apakah platform jejaring sosial telah kembali beroperasi normal.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ti-phu-musk-noi-vu-tan-cong-lam-sap-mang-x-den-tu-ukraine-185250311095315973.htm
Komentar (0)