Pada tanggal 10 Januari, Kementerian Luar Negeri mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa atas undangan Perdana Menteri Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Federasi Rusia Mikhail Vladimirovich Mishustin akan melakukan kunjungan resmi ke Vietnam dari tanggal 14 hingga 15 Januari 2025.
Perdana Menteri Mishutin. Foto: Reuters
Pada konferensi pers akhir Desember 2024, Duta Besar Rusia untuk Vietnam Profesor Bezdetko mengatakan bahwa selama kunjungan tersebut, kedua pihak diharapkan bertukar pendapat tentang banyak isu, termasuk pelaksanaan kegiatan peringatan pada tahun 2025.
Duta Besar menekankan bahwa hubungan Vietnam-Rusia memiliki tradisi persahabatan dan kepercayaan. Saat ini, kerja sama antara kedua belah pihak terus berkembang di tengah lingkungan geopolitik dunia yang kompleks.
Selama kunjungan kenegaraan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Vietnam pada bulan Juni 2024, kedua belah pihak menandatangani paket besar berisi 15 dokumen untuk lebih meningkatkan kerja sama di berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan dan pelatihan, ilmu pengetahuan, dan budaya.
Pada tahun 2024, kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral akan terus berkembang. Kerja sama di sektor minyak dan gas akan terus berjalan dengan baik, terutama dalam kerangka usaha patungan Vietsovpetro. Kerja sama unggulan kedua negara di bidang ini merayakan tonggak sejarah produksi minyak ke-250 juta ton pada tahun 2024. Di wilayah otonomi Nenets Rusia, proyek JC Rusvietpetro LLC akan terus beroperasi secara efektif.
Perusahaan perakitan mobil GAZ Rusia di Da Nang telah mencapai hasil yang baik. Sejak lini produksi mulai beroperasi pada akhir tahun 2020, perusahaan ini telah merakit dan menjual sekitar 2.500 unit kendaraan berbeda ke pasar Vietnam.
Berkat dimulainya kembali sebagian penerbangan langsung yang dioperasikan oleh Aeroflot dan Iraero, jumlah wisatawan Rusia ke Vietnam meningkat lagi.
Perwakilan Dagang Rusia Kharinov mengutip informasi dari Departemen Umum Bea Cukai Vietnam yang mengatakan bahwa meskipun situasi internasional rumit, kedua belah pihak masih mencapai pertumbuhan dalam omzet perdagangan barang-barang tradisional.
Kepala Perwakilan Dagang Viacheslav Kharinov mengatakan Rusia sedang mencari pasar khusus untuk mengekspor lebih banyak model mobil ke Vietnam.
Duta Besar Bezdetko mengatakan bahwa Vietnam dan Rusia sebelumnya telah bekerja sama dalam proyek PLTN Ninh Thuan, sebelum proyek tersebut dihentikan pada tahun 2016. Industri nuklir Rusia merupakan salah satu yang paling maju dan terkenal di dunia. Saat ini, Rusia memimpin dunia dalam jumlah total fasilitas nuklir dan selalu siap bekerja sama dengan Vietnam dalam mengembangkan tenaga nuklir.
Sumber: https://nld.com.vn/thu-tuong-nga-sap-tham-viet-nam-196250110133959664.htm
Komentar (0)