Secara spesifik, harga minyak mentah Brent Laut Utara ditutup pada 16 Juni dengan penurunan sebesar 1 dolar AS (1,35%) menjadi 73,23 dolar AS/barel. Harga minyak mentah light sweet AS (WTI) juga turun sebesar 1,21 dolar AS (1,66%) menjadi 71,77 dolar AS/barel.
Namun, ketegangan tetap membara saat Presiden AS Donald Trump meminta penduduk Teheran untuk mengungsi, bersamaan dengan kekhawatiran tentang keterlibatan AS yang telah menyebabkan pasar minyak berfluktuasi lagi.
Pada pagi hari tanggal 17 Juni, harga minyak Brent dan WTI sedikit meningkat, tetapi tetap berada di kisaran 73-74 USD/barel.
Sementara itu, harga emas dunia juga turun lebih dari 1% pada sesi 16 Juni karena para pedagang mengambil untung pada puncak 8 minggu.
Tepatnya, pada pagi hari tanggal 17 Juni waktu Vietnam, harga emas spot berada pada level 3.392,86 USD/ons, turun 1,2% dari puncaknya pada tanggal 22 April. Harga emas berjangka AS turun 1% menjadi 3.417,30 USD/ons.
Namun, emas masih berperan sebagai aset tempat berlindung yang aman dalam konteks ketegangan geopolitik yang belum sepenuhnya terselesaikan.
Meskipun minyak dan emas telah terkoreksi, para analis memperingatkan bahwa perkembangan baru dalam konflik atau faktor geopolitik lainnya dapat menyebabkan harga berfluktuasi tajam. Sementara itu, pasar juga menantikan pertemuan Federal Reserve AS pada 17-18 Juni, karena setiap keputusan mengenai kebijakan moneter dapat memengaruhi harga aset berisiko dan aset safe haven.
Para ahli mengatakan Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah karena ketidakpastian yang signifikan dalam perekonomian , mulai dari tarif hingga ketegangan geopolitik.
Ngoc Lien (Sumber: AP, Reuters, The Guardian)
Sumber: https://baothanhhoa.vn/thi-truong-dau-va-vang-ha-nhiet-sau-dot-tang-nong-vi-xung-dot-israel-iran-252443.htm
Komentar (0)