Pada tanggal 12 Juni, informasi dari Rumah Sakit Bersalin dan Anak Quang Ninh menyebutkan bahwa rumah sakit tersebut baru saja menyelamatkan seorang ibu hamil dan anaknya dari syok anafilaksis akibat reaksi alergi setelah memakan telur bangau.
Menurut informasi dari rumah sakit, wanita tersebut sedang hamil 38 minggu dan dirawat dengan keluhan kesulitan bernapas, mengantuk, dan kontraksi rahim ringan. Setelah dirawat, pasien didiagnosis syok anafilaksis derajat 2 akibat alergi dan gawat janin akut.
Menghadapi situasi ini, Rumah Sakit Obstetri dan Pediatri Quang Ninh mengaktifkan peringatan merah, menerapkan tindakan resusitasi aktif, memasukkan balon melalui tabung endotrakeal, dan menggunakan cairan intravena darurat.
Wanita hamil itu juga dipindahkan ke ruang gawat darurat untuk segera melahirkan bayinya demi menyelamatkan nyawa ibu dan anak.
Setelah 7 hari perawatan, ibu dan bayi pulih dengan baik.
Disediakan oleh Rumah Sakit Bersalin dan Anak Quang Ninh
Setelah operasi caesar, bayi laki-laki tersebut lahir dengan berat 2,5 kg, tetapi tangisannya lemah, refleksnya lemah, dan ia mengalami gagal napas neonatus. Bayi tersebut diresusitasi secara aktif oleh dokter, diintubasi, dan dipindahkan ke Departemen Neonatal untuk pemantauan dan perawatan. Sementara itu, sang ibu dipindahkan ke Departemen Perawatan Intensif untuk resusitasi lanjutan dan perawatan pascanatal.
Saat ini, kesehatan ibu dan anak stabil. Bayi memiliki refleks yang baik, bernapas, menyusu sendiri, mencerna ASI, dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit bersama ibunya.
Menurut keluarga pasien, sebelumnya mereka telah menangkap telur bangau di hutan untuk menyiapkan makan malam bagi keluarga yang beranggotakan 6 orang. Sekitar 1 jam kemudian, 3 anggota keluarga menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi, termasuk ibu hamil, adik laki-lakinya, dan adik perempuannya. Adik laki-laki dan adik perempuan ibu hamil tersebut mengalami ruam di sekujur tubuh dan kesulitan bernapas, sehingga mereka dibawa ke unit gawat darurat di Rumah Sakit Umum Ha Long dan Rumah Sakit Bai Chay.
Wanita hamil itu dipindahkan ke Rumah Sakit Bersalin dan Anak untuk perawatan darurat.
Dokter menyarankan agar ibu hamil menghindari mengonsumsi makanan asing yang diduga dapat menyebabkan alergi atau keracunan karena dapat memengaruhi kesehatan dan kehidupan ibu dan anak. Selama hamil, ibu hamil sebaiknya mempelajari riwayat alergi diri sendiri dan anggota keluarga secara saksama untuk secara proaktif mencegah risiko saat mengonsumsi makanan dan obat-obatan.
Jika ibu hamil mengalami tanda-tanda yang tidak lazim, sebaiknya segera ke rumah sakit untuk pemeriksaan, pemantauan, dan pengobatan tepat waktu.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)