Tet di tempat yang jauh

Dalam perjalanan waktu yang tiada akhir, dari zaman dahulu kala hingga sekarang, meskipun ada banyak hari raya tradisional, Tet Nguyen Dan, atau sebagaimana kebanyakan dari kita menyebutnya Tet, dalam benak orang Vietnam, adalah hari raya paling sakral dan penting dalam setahun.

Tet adalah perayaan yang erat kaitannya dengan banyak generasi masyarakat Vietnam. Perayaan ini telah menjadi adat istiadat yang indah, kegiatan spiritual, dan ciri budaya yang berkontribusi pada "wajah asli" bangsa kita, yang tak luntur seiring waktu dan tak tergantikan oleh apa pun.

Penerjemah Giap Van Chung.

Menjelang Tet, sebagai orang Vietnam, terlepas dari keadaan yang berbeda, di mana pun mereka tinggal, terlepas dari kaya atau miskinnya, semua orang kembali ke akar mereka, ke tanah air tercinta. Semua orang ingin, di hari-hari pertama musim semi, kembali menyalakan sebatang dupa harum untuk leluhur mereka, mengenang leluhur mereka, bertemu kakek-nenek, orang tua, tetangga, teman, atau sekadar "merayakan Tet" bersama keluarga, kerabat, dan tetangga. Masih ada beberapa bulan, terkadang bahkan setengah tahun, hingga Tet, tetapi ketika bertemu, orang-orang bertanya: "Apakah kalian akan kembali untuk 'merayakan Tet' tahun ini?" Sebuah pertanyaan yang terkadang dapat menggantikan sapaan, hangat dan ramah; mungkin hanya orang Vietnam yang bertanya seperti itu. Mereka yang memiliki syarat untuk kembali 'merayakan Tet' di Vietnam dengan penuh semangat menantikan setiap harinya, terkadang bolak-balik memeriksa apakah paspor mereka masih berlaku untuk Tet, lalu khawatir memesan tiket pesawat, khawatir membeli hadiah dan pakaian untuk kerabat di rumah. Sekarang, negara ini cukup makmur, dengan barang-barang di mana-mana tidak kalah dari "di Barat", hal itu menjadi lebih sederhana dan perlahan-lahan kehilangan maknanya, sementara beberapa dekade yang lalu, memilih dan mempertimbangkan apa yang akan dibeli, apa yang akan dibawa pulang, apa yang akan ditinggalkan... adalah masalah yang sulit.

Mereka yang tinggal untuk "merayakan Tet" di luar negeri lebih santai. Penduduk setempat bekerja dan hidup sesuai kalender Barat; Natal sedikit lebih panjang, tetapi hanya berlangsung selama dua atau tiga hari, sementara apa yang kita sebut "Tahun Baru Barat" hanyalah malam perayaan Tahun Baru yang meriah, dan pagi pertama tahun baru dianggap hambar. Biasanya, mulai tanggal 3 Januari, hiruk pikuk kehidupan industri, kekhawatiran, dan mesin tahun baru dimulai, orang-orang hampir melupakan beberapa hari libur terakhir tahun ini. Oleh karena itu, di Eropa, ketika Tet mendekat, tidak ada suasana Tet sama sekali, mulai dari cuaca hingga ruang, kita orang Vietnam hanya mempersiapkan Tet sebagai kebiasaan yang telah tertanam dalam darah dan daging kita sejak lama.

Orang Vietnam, bahkan di luar negeri, biasanya memiliki altar di setiap rumah. Saat ini, di negara-negara di mana banyak orang Vietnam tinggal dan bekerja, seperti Paris, Moskow, Berlin, Praha, Warsawa, Budapest, dll., ada pasar Vietnam atau banyak toko yang menjual makanan Vietnam, yang cukup, terutama sebelum Tet, dari ham, banh chung hijau, selai, permen, kertas nazar, dupa, kalender dinding, dll., semuanya tersedia dan tidak terlalu mahal. Di altar setiap rumah, ada nampan berisi lima buah, dan hal-hal yang disebutkan di atas, yang tampaknya tidak kalah dengan altar leluhur selama Tet di negara itu. Di rumah-rumah dengan orang tua, pemilik rumah biasanya masih menyalakan dupa, masih berdoa cukup dari Tet Ong Cong, Ong Tao melalui tiga hari Tet, juga beribadah pada malam ke-30, beribadah pada Malam Tahun Baru hingga membakar kertas nazar pada tanggal 30 atau 1. Nampan Tet, yang biasanya hanya disiapkan sekali pada tanggal 30 atau 1, juga penuh dan indah, tak kalah meriah dibandingkan di tanah air. Terkadang pemilik rumah bahkan mengundang teman-teman untuk ikut merayakan Tet. Meja-meja tinggi dan hidangan lengkap tersedia, tetapi terkadang hanya orang dewasa yang mengangkat gelas untuk bersulang dan menikmatinya bersama. Anak-anak, terutama yang lahir di luar negeri, yang belum pernah menyaksikan suasana Tet di negeri ini, terkadang hanya duduk di sana untuk menyenangkan orang tua mereka lalu pergi ke tempat lain. Mereka seringkali tidak terlalu tertarik dengan makanan Vietnam, mereka memiliki favorit dan cerita mereka sendiri. Orang tua menyiapkan hidangan Tet dan dupa untuk mengingatkan mereka pada tradisi leluhur mereka, tetapi bagi mereka Tet adalah sesuatu yang agak samar dan jauh. Hal itu secara umum, kecuali untuk beberapa pengecualian. Tet bagi orang Vietnam yang tinggal di Eropa diliputi rasa nostalgia, suasana yang mirip dengan "mengenang dua belas" Tuan Vu Bang di masa lalu.

Di negara-negara Eropa Timur dengan komunitas Vietnam yang besar, asosiasi Vietnam sering berkoordinasi dengan lembaga diplomatik untuk menyelenggarakan perayaan Tet bagi rakyat. Perayaan semacam itu, bagi Panitia Penyelenggara, merupakan serangkaian tugas besar dan kecil: menyewa aula, menyambut tamu atau pejabat negara tuan rumah, mengurus makanan, hiburan, program budaya, permainan, terutama untuk anak-anak, dan sebagainya... Namun, program Tet yang diselenggarakan oleh kedutaan atau asosiasi untuk rakyat kurang menarik bagi kaum muda. Oleh karena itu, bagaimana menjaga jiwa dan semangat Tet Vietnam agar tidak hilang di generasi mendatang masih menjadi pertanyaan besar.

Sumber: https://daidoanket.vn/tet-o-noi-xa-10298558.html