Pemadaman listrik tak terduga di fasilitas utama SpaceX di California selama misi penting Polaris Dawn telah menimbulkan kekhawatiran yang mendalam.
Menurut laporan media, insiden tersebut terjadi beberapa hari yang lalu, menyebabkan pusat kendali darat SpaceX kehilangan kendali sementara atas pesawat ruang angkasa Dragon yang mengorbit selama sekitar satu jam. Menariknya, waktu tersebut bertepatan dengan perjalanan luar angkasa pribadi pertama yang melibatkan miliarder Jared Isaacman dan awaknya.
Penyebab insiden dipastikan adalah kebocoran pada sistem pendingin di kantor pusat SpaceX di Hawthorne, yang menyebabkan lonjakan daya yang melumpuhkan komunikasi antara pusat kendali misi dan wahana antariksa Dragon. Untungnya, wahana antariksa tersebut tetap terhubung sebagian melalui jaringan satelit Starlink milik SpaceX, sehingga menjamin keselamatan Isaacman dan rekan-rekannya.
Astronot Polaris Dawn, Jared Isaacman, selama perjalanan luar angkasa bersejarahnya. (Foto: SpaceX) |
Namun, hilangnya komando dan kendali kapal dari darat dalam jangka waktu yang begitu lama telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan pusat kendali untuk merespons keadaan darurat. Sebuah sumber yang dekat dengan insiden tersebut menekankan: "Ketidakmampuan untuk memiliki komando dan kendali merupakan masalah yang sangat serius."
Insiden itu segera memicu perdebatan tentang perlunya transparansi dan pengungkapan insiden yang lebih besar di perusahaan luar angkasa swasta, sebuah suara yang makin lantang ketika tokoh-tokoh kunci seperti Isaacman dan pendiri SpaceX, Elon Musk, membuat terobosan penting dalam pemerintahan Trump.
Isaacman dikabarkan menjadi kandidat utama untuk memimpin NASA, sementara Musk diperkirakan akan mengambil peran kunci dalam komite kinerja pemerintah . Hubungan dekat keduanya dengan SpaceX telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi konflik kepentingan dalam menegakkan pengawasan regulasi terhadap perusahaan itu sendiri.
Meskipun SpaceX dilaporkan melaporkan pemadaman listrik tersebut kepada NASA, masih belum jelas apakah Badan Penerbangan Federal (FAA), badan yang bertanggung jawab atas keselamatan penerbangan antariksa komersial, telah mendapatkan informasi lengkap tentang insiden tersebut. Perlu dicatat, undang-undang AS saat ini tidak mewajibkan operator penerbangan antariksa swasta untuk mengungkapkan insiden tersebut kepada publik, karena adanya moratorium pelaporan insiden yang telah berlaku sejak tahun 2004. Moratorium ini, menurut para ahli, telah membatasi kemampuan untuk melakukan investigasi keselamatan yang menyeluruh di seluruh industri.
Insiden ini telah memicu diskusi tentang transparansi keselamatan kedirgantaraan komersial (Foto: NASA) |
Para ahli di bidang ini secara konsisten menekankan bahwa transparansi adalah kunci untuk meningkatkan standar keselamatan dan mencegah insiden serupa terulang di masa mendatang. Menyembunyikan atau menunda pengungkapan kegagalan dapat menghalangi pembelajaran penting, yang berpotensi menyebabkan kesalahan berulang dan konsekuensi yang lebih serius.
Saat Kongres bersiap mempertimbangkan perpanjangan moratorium, pemadaman listrik SpaceX kembali menyoroti potensi implikasi terhadap keselamatan publik dan pengawasan regulasi dalam industri antariksa komersial yang sedang berkembang. Pertanyaannya adalah apakah pemerintah harus terus mempertahankan praktik pelaporan yang longgar, atau sudah saatnya menetapkan kerangka regulasi yang lebih kuat yang menjamin transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar dari perusahaan antariksa swasta, terutama karena mereka menjadi semakin penting bagi masa depan eksplorasi antariksa? Jawaban atas pertanyaan ini akan berdampak signifikan terhadap keselamatan dan keberlanjutan eksplorasi antariksa di masa depan.
[iklan_2]
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/tau-vu-tru-rong-than-bi-mat-kiem-soat-post257732.html
Komentar (0)