SGGP
Vietnam telah menerapkan e-Government sejak tahun 2000, dan pada tahun 2020 mulai bergerak ke fase transformasi digital, ditandai dengan dikeluarkannya Program Transformasi Digital Nasional, yang dengan jelas mengidentifikasi tiga pilar: Pemerintahan Digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
Dalam rangka mempercepat pelaksanaan tugas transformasi digital nasional, melaksanakan Program Transformasi Digital Nasional hingga 2025 secara efektif, dengan visi hingga 2030; meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran, signifikansi, dan manfaat transformasi digital, Perdana Menteri menetapkan 10 Oktober setiap tahun sebagai Hari Transformasi Digital Nasional. Pada tahun 2023, Hari Transformasi Digital Nasional mengangkat tema "Memanfaatkan data digital untuk menciptakan nilai".
Revolusi industri ke-4 dengan digitalisasi global menjadikan data semakin penting. Serangkaian industri berteknologi tinggi baru lahir berdasarkan data digital seperti kecerdasan buatan (AI), internet untuk segala (IoT), big data, blockchain, dan sebagainya.
Data digital dianggap sebagai sumber daya terpenting, berharga, dan tak terbatas bagi negara mana pun di era digital global saat ini. Di Vietnam, data digital semakin diakui secara luas. Pada awal 2023, Kementerian Informasi dan Komunikasi menetapkan tujuan-tujuan berikut: melindungi data pribadi; menerbitkan dan membangun basis data di tingkat kementerian dan daerah; membuka akses dan berbagi data; memastikan keamanan data; membangun pusat data nasional yang besar; dan memproses data digital untuk menciptakan nilai baru bagi perekonomian.
Menurut Menteri Informasi dan Komunikasi Nguyen Manh Hung, menciptakan data dan memanfaatkan data untuk menciptakan nilai-nilai baru merupakan perbedaan mendasar dalam transformasi digital saat ini. Namun, Kementerian Informasi dan Komunikasi baru saja memperingatkan risiko bahwa kementerian, cabang, dan daerah tidak akan menyelesaikan tugas pengembangan, pemanfaatan, dan penggunaan data digital yang ditugaskan oleh Perdana Menteri, Ketua Komite Nasional Transformasi Digital, dalam rencana aksi 2023 - "tahun data nasional".
Secara spesifik, tingkat kementerian, lembaga, dan daerah yang menerbitkan daftar basis data di bawah pengelolaannya serta rencana dan peta jalan spesifik untuk membangun dan menerapkan basis data dalam daftar baru mencapai 52,3%. Selain itu, hanya 19,7% kementerian, lembaga, dan daerah yang menerbitkan rencana data terbuka, termasuk daftar data terbuka, rencana penerbitan data terbuka instansi pemerintah di bawah pengelolaannya, dan tingkat minimum yang harus dicapai di setiap tahapan rencana.
Berdasarkan sintesis Badan Transformasi Digital Nasional (Kementerian Komunikasi dan Informatika), dari 8 indikator utama data digital tahun data digital nasional, sebanyak 5 indikator belum mencapai 50% dari kebutuhan; rasio kementerian dan provinsi yang menyediakan layanan berbagi data pada platform terpadu dan berbagi data hingga Agustus 2023 baru 14%, sementara target yang ditetapkan tahun ini sebesar 100%.
Hingga bulan Agustus lalu, capaian Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah yang telah menerapkan fungsi gudang data elektronik untuk pengelolaan administrasi di tingkat Kementerian dan Provinsi, sehingga masyarakat dan pelaku usaha cukup memberikan informasi satu kali kepada instansi negara saat menyelenggarakan pelayanan publik secara daring, baru mencapai 60,5%, sedangkan target tahun ini mencapai 80%.
Menurut para ahli, selain mendorong tanggung jawab kementerian, lembaga, dan daerah dalam melaksanakan tujuan-tujuan di atas, perlu dikembangkan strategi nasional terkait data. Khususnya, perlu ditetapkan secara jelas model dan peran pembangunan dan pemanfaatan data kementerian, lembaga, dan daerah; penyempurnaan kebijakan klasifikasi data, mekanisme pemanfaatan data; sekaligus perlu memiliki daftar data prioritas. Hal ini menjadi dasar bagi pihak-pihak terkait untuk bersama-sama melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan data digital. Klasifikasi data pada tingkat yang tepat memainkan peran yang sangat penting dalam keamanan informasi, penghematan biaya, dan efektivitas operasional instansi pemerintah. Perlu ditetapkan secara jelas dan sah: data mana yang "dimiliki secara pribadi" oleh Negara, kementerian, lembaga, dan daerah; data mana yang harus dibagikan; data mana yang dapat diakses oleh semua orang...
Semua cara mengevaluasi dan membuat keputusan berdasarkan data melalui penerapan teknologi digital dan data digital yang efektif. Data memang penting, tetapi pemrosesan dan pemanfaatan data yang efektif jauh lebih penting. Sumber daya data digital lahir, diciptakan, perlu dibagikan, dan dimanfaatkan untuk menciptakan nilai-nilai baru yang lebih tinggi dan lebih kuat; untuk melayani masyarakat, bisnis, serta manajemen dan operasional Pemerintah. Itulah jalan dan tujuan sesungguhnya dari proses transformasi digital.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)