(NLDO) - Tata Surya sebenarnya memiliki 3 planet di zona "layak huni", tetapi ilmuwan Inggris baru saja menyampaikan kabar buruk.
Dalam beberapa tahun terakhir, sementara Mars telah muncul sebagai kandidat utama untuk perburuan kehidupan alien, Venus juga telah dikenal karena tanda-tanda aktivitas geologisnya serta beberapa komponen khusus di atmosfernya.
Kedua planet ini dan dunia kita terletak dalam "zona layak huni" Goldilocks tata surya, yang diperkirakan terlahir dengan karakteristik serupa yang mendukung kehidupan.
Namun, peneliti planet Tereza Constantinou dan rekan-rekannya dari Universitas Cambridge (Inggris) tidak berpendapat demikian.
Venus terkadang disebut sebagai "planet kembaran" Bumi - Foto: NASA
Menurut Sci-News, ada dua teori utama tentang evolusi kondisi di Venus sejak pembentukannya 4,6 miliar tahun yang lalu.
Pertama, kondisi di permukaan planet pernah cukup hangat untuk menopang keberadaan air cair, tetapi efek rumah kaca yang tak terkendali akibat meluasnya aktivitas gunung berapi telah membuat planet ini semakin panas.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa Venus lahir dalam keadaan panas dan air cair tidak mungkin mengembun di permukaannya.
“Kedua teori tersebut didasarkan pada model iklim, tetapi kami ingin mengambil pendekatan yang berbeda berdasarkan pengamatan kimia atmosfer Venus saat ini,” kata Dr. Constantinou.
Untuk menjaga kestabilan atmosfer Venus, semua bahan kimia yang dikeluarkan dari atmosfer juga harus dikembalikan ke atmosfer, karena bagian dalam dan luar planet terus-menerus "berkomunikasi" secara kimiawi satu sama lain.
Dalam sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy, para penulis menghitung tingkat kerusakan molekul air, karbon dioksida, dan karbonil sulfida saat ini di atmosfer Venus.
Ini harus diisi ulang oleh gas vulkanik untuk menjaga atmosfer tetap stabil.
Namun, perhitungan baru menunjukkan bahwa dengan apa yang ada di atmosfer saat ini, gas vulkanik planet ini hanya mengandung paling banyak 6% air.
Letusan kering ini menunjukkan bahwa bagian dalam Venus, sumber magma yang melepaskan gas vulkanik, juga mengalami dehidrasi.
Dengan planet yang sangat kering di bagian dalamnya, sangat tidak mungkin lautan air cair pernah ada di permukaannya.
Hasilnya dapat membantu para astronom mempersempit pencarian planet yang dapat mendukung kehidupan dalam orbit di sekitar bintang lain di galaksi.
Jika Venus benar-benar tidak dapat dihuni, maka mungkin kita harus menghilangkan planet-planet dengan komposisi atmosfer yang sama di sistem bintang lain dari daftar dunia potensial yang dapat dihuni, bahkan jika mereka berada dalam zona layak huni sistem tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/su-that-ve-hanh-tinh-thu-3-co-the-song-duoc-cua-he-mat-troi-196241211113121657.htm
Komentar (0)